Bab 24

10.2K 907 49
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

***
Musibah terbesar ketika kamu mencintai orang yang tidak mencintaimu.

Imam Syafi'i

“Oh iya, tadi kamu mau ngomong apa sama saya?” tanya Gus Zikri yang muncul dengan tiba-tiba membuat Laila kaget

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

“Oh iya, tadi kamu mau ngomong apa sama saya?” tanya Gus Zikri yang muncul dengan tiba-tiba membuat Laila kaget.

“Astaghfirullah, Gus!” Tangan Laila mengusap dadanya karena kaget.

“Maaf istriku,” ucap Gus Zikri lalu berjongkok di hadapan Laila yang duduk dipinggir kasur.

“G—gus m—au ngapain?” Laila reflek mundur kebelakang ketika Gus Zikri berada begitu dekat dengannya.

“Saya mau lihat wajah istri saya dari dekat, tadi diluar belum puas soalnya banyak orang. Saya malu,” jawabnya.

Laila kembali merasakan jantungnya berdebar kencang kala kedua tangan Gus Zikri melingkar disekitarnya.

“Gus nggak ganti pakaian?” tanya Laila berusaha mengalihkan perhatian Gus Zikri agar menjauh darinya.

“Nanti dulu, saya masih pengen lihat wajah kamu sampai puas. Selama ini saya tidak bisa melihat wajah kamu karena takut dosa tapi sekarang saya sudah bisa melihatnya sesuka saya,” jawabnya.

“Apa yang mau dilihat, Gus. Yang nampak cuman mata doang,” ucap Laila.

“Bahkan hanya dengan melihat mata kamu saja saya sudah tahu kalau istri saya ini sangatlah cantik dan kecantikan wajahnya hanya untuk saya. Hanya saya yang berhak melihatnya,” kata Gus Zikri.

Laila hanya diam menatap lurus ke arah depannya. Wajah di depannya itu selalu mengulas senyum manis kala menatap dirinya.

Pipi Laila seketika memanas ketika Gus Zikri mendaratkan bibirnya menempel sempurna di kening sang istri. Durasinya cukup lama bahkan lebih lama dari yang tadi waktu akad.

“Sekarang kamu ganti pakaian dulu, saya harus kembali ke kamar saya untuk mengambil pakaian,” ucapnya setelah menyudahi acara kecup kening tadi.

Laila hanya bisa mengangguk pelan. Tubuhnya terasa lemas dengan perlakuan suaminya yang bisa membuat jantungnya tak tenang.

Sebelum keluar dari kamar Laila, Gus Zikri menyempatkan untuk mengusap kepala sang istri yang tertutup jilbabnya dengan lembut.

“Jangan rindu ya, saya akan segera kembali ke sini,” ucapnya dengan senyum manis.

Setelah itu ia langsung berjalan keluar dari kamar Laila. Saat Gus Zikri sudah keluar barulah Laila merasa agak tenang.

Sujud Terakhir [End]Onde histórias criam vida. Descubra agora