Bab 48

8.3K 745 202
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

***

“Bissmillah ya Allah, semoga positif

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

“Bissmillah ya Allah, semoga positif.”

Setelah tadi mendengar ucapan Mecca, Laila sendiri jadi penasaran apakah benar dirinya tengah mengandung atau tidak. Maka dari itu dia memutuskan untuk mengecek langsung, tadi dia sudah keluar untuk membeli alat tesnya dan sekarang dia tengah menunggu hasilnya.

Kebetulannya sang suami belum pulang jadi dia mengecek terlebih dahulu sebelum laki-laki itu datang. Jikalau hasilnya mengecewakan, itu hanya dia yang tahu, suaminya tidak perlu tahu.

“Aduh, degdegan ya Allah.”

Laila merasa sangat gugup, ini merupakan kali pertamanya ia melakukan tes itu. Dari kemarin ia tidak mau mengetes karena takut kecewa dengan hasilnya tapi sekarang ia memberanikan diri untuk mengetes untuk mengetahui hasilnya sekalipun itu mengecewakan.

“Bissmillah,” ucap Laila. Saatnya ia melihat hasil tes itu. Tespecknya sudah berada ditangan Laila tapi matanya tertutup, ia masih sangat gugup untuk melihatnya.

“Bissmillah ya Allah.” Perlahan mata Laila yang terpejam kini mulai terbuka. Ia mengintip dengan mata kanannya, samar-samar ia melihat kalau yang nampak garisnya ada dua.

 Ia mengintip dengan mata kanannya, samar-samar ia melihat kalau yang nampak garisnya ada dua

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

*Ilustrasi on pinterest*

“Akhhh—” Dengan cepat Laila membekap mulutnya sendiri yang berteriak karena kaget dengan hasilnya. Dua garis itu menunjukkan kalau dirinya memang tengah mengandung. Tespecknya jatuh karena kedua tangannya Laila gunakan untuk menutupi mulutnya.

“Alhamdulillah ya Allah, akhirnya doaku selama ini engkau kabulkan,” gumam Laila. Matanya sudah berkaca-kaca, rasa haru menyelimuti hatinya. Perlahan tangan kanannya turun ke perut, dengan senyuman dibibinya, Laila mengusap-usap perutnya dengan lembut.

“Selamat datang anakku, baik-baik didalam ya. Kamu harus sehat sampai lahir ke dunia, Ayah kamu pasti bahagia banget kalau tahu kamu udah ada di dalam perut Bunda, sayang.” Laila tak hentinya tersenyum bersamaan dengan air matanya yang mengalir.

Sujud Terakhir [End]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ