Bab 27

10.2K 743 108
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

***

“Mbak Hanum kemana aja sih? Kok pas nikahan kemarin nggak kelihatan sama sekali?” tanya Laila

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

“Mbak Hanum kemana aja sih? Kok pas nikahan kemarin nggak kelihatan sama sekali?” tanya Laila.

Kini Laila sudah kembali ke pesantren setelah menyimpan barang-barang di restoran tadi. Gus Zikri juga sekarang sibuk dengan pekerjaannya.

“Mbak Hanum kemana aja? Kamu aja yang nggak lihat Mbak kemarin, sibuk sama suaminya? Mentang-mentang udah nikah Mbak dilupain,” keluh Hanum.

“Iya lupa, padahal Mbak kemarin yang sibuk ngurusin nikahan aku,” kekehnya.

“Pokoknya Mbak nggak mau tahu, sebagai hadiah buat Mbak, kamu harus ngasih Mbak ponakan yang lucu-lucu. Nggak boleh bantah,” ucap Hanum mutlak.

“Tapi Mbak,” sela Laila.

“Nggak boleh bantah pokoknya. Mbak besok mau pulang, pokoknya bulan depan Mbak harus udah nerima kabar baik dari kamu,” kata Hanum.

Laila menghela nafas. “Sekarang aku lagi halangan Mbak,” jawab Laila.

Hanum langsung menatap ke arahnya dengan mata yang sedikit melotot.

“Berarti tadi malam kamu sama Gus itu belu....”

“Iya nggak usah dijelasin juga kali, Mbak.” Hanum tertawa melihat respon Laila yang malu-malu.

“Ciee yang masih disegel,” goda Hanum. “Mbak yakin deh, setelah kamu selesai haidnya pasti langsung digas sama Gus,” imbuhnya.

“Mbak mah,” kesal Laila.

“Nggak usah sok polos kamu,” ledek Hanum.

“Kan aku emang masih polos Mbak,” jawabnya.

“Iya deh terserah kamu,” pasrah Hanum. “Oh iya, kalau sampai Mecca macam-macam lagi sama kamu, langsung telepon Mbak aja,” imbuhnya.

“Pasti,” sahut Laila. “Tapi aku kasihan deh, Mbak. Mecca pasti sedih karena aku nikah nggak kasih tahu dia dulu, nggak ngundang juga. Aku ngerasa jadi orang tuh jahat banget tahu nggak?” Laila merasa sedih jika mengingat Mecca.

“Udah nggak usah dipikirin, sekali-sekali kita itu harus jahat kalau sama orang modelan Mecca gitu. Dan ya, kalau sampai ustadz Ali gangguin kamu mulu, bilang aja sama suami kamu biar dimarahin. Siapa suruh gangguin istri orang, gamon tuh pasti dari adek aku ini. Jadi cowok kok lembek banget, mudah oleng.” Hanum merasa puas setelah mengatakan itu.

Sujud Terakhir [End]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ