Bab 58

7.6K 686 112
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

***

Laila hanya terdiam mendengarkan cerita Gus Zikri dari awal sampai akhir, cerita itu benar-benar tak sampai terpikirkan olehnya selama ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Laila hanya terdiam mendengarkan cerita Gus Zikri dari awal sampai akhir, cerita itu benar-benar tak sampai terpikirkan olehnya selama ini. Dia memang curiga kalau suaminya menyembunyikan sesuatu tapi ia tidak sampai menyangka kalau yang disembunyikan Gus Zikri adalah hal sebesar ini.

"Jadi M-mas itu mantan anak geng motor?" tanya Laila, air matanya mengalir begitu saja.

"Jadi nama Zaidan Anggara itu bukan hanya nama samaran kamu diluar pesantren tapi nama samaran kamu saat jadi anak motor?"

"Dan Lexa itu adalah perempuan yang mencintai kamu sampai rela untuk pindah agama demi kamu? Dia bahkan bunuh diri karena kamu, Mas?"

"Atau jangan-jangan musuh kamu itu adalah orang terdekat perempuan itu?"

"Jawab Mas!" Suara Laila terdengar sangat lirih, ia menuntut jawaban dari suaminya.

Gus Zikri hanya mampu menunduk tanpa berani melihat wajah Laila yang sudah kembali dibasahi oleh air matanya.

"Mas!"

"Itu semua benar," jawab Gus Zikri akhirnya. Laila merasakan dadanya sesak, ia hidup bersama laki-laki ini tapi ia sama sekali tidak tahu apapun tentangnya.

"Kamu anggap aku apa, Mas?"

"Semuanya benar, benar kalau dulu Mas anak motor, benar kalau Lexa bunuh diri hanya karena Mas dan benar kalau musuh Mas itu orang terdekatnya Lexa. Namanya Alex, dia kakaknya Lexa, dia menuduh Mas sebagai penyebab kematian Lexa hanya karena Mas menolak cintanya. Ada satu lagi yang belum kamu ketahui?"

"Apa?"

"Luka diperut Mas ini bukan karena Mas nolongin orang melainkan ditusuk sama Alex waktu kemarin, Mas keluar mau nyariin kamu. Alex tahu kalau Mas sudah menikah dan dia menggunakan kamu sebagai umpan supaya Mas mau ketemu sama dia dan Mas masuk ke dalam jebakan itu," jelas Gus Zikri.

"Mas menyembunyikan semuanya bukan karena kamu orang asing bagi Mas melainkan karena kamu sangat berarti buat Mas. Mas nggak mau kamu khawatir, Mas nggak mau kamu banyak pikiran apalagi sekarang ini kamu lagi hamil, Mas rela untuk mengorbankan nyawa Mas sendiri demi melindungi kamu dan anak kita, harapan Mas cuman satu yaitu kalian berdua baik-baik saja."

"Mas dulu memang nakal, bahkan Umma selalu memarahi Mas hanya karena Mas suka balapan liar dan keluyuran setiap malamnya, Umma bahkan jatuh sakit karena selalu kepikiran sama Mas sampai Abah murka dan menjual motor Mas supaya Mas nggak jadi anak motor lagi. Dia menghukum Mas untuk tidak keluar rumah sebelum hafalan Mas selesai, bahkan kuliah Mas dilanjutkan secara online supaya Mas tetap dirumah. Ponsel saja Mas tidak dikasih, Mas hanya duduk berhadapan dengan Al-Qur'an dan kitab-kitab tebal setiap harinya tanpa terkecuali."

Sujud Terakhir [End]Where stories live. Discover now