12. Luka

28K 2.9K 274
                                    

Andra masuk ke kamar Alvaro membawakan makanan untuknya, dia khawatir melihat Alvaro yang termenung dengan tatapan kosong seketika gumaman Alvaro tadi terlintas.

"Andai aja bunuh diri itu nggak dosa"

Apakah adeknya itu sudah menyerah, segitu putus asa nya Alvaro sampai pengen mati, tanpa sadar Andra meneteskan Air matanya dan melihat ke arah Alvaro lagi yang tidak terganggu dengan kehadirannya.

Dengan cepat Andra memghapus air matanya dan berjalan ke ranjang Alvaro.

"Alvaro" panggilnya, namun tidak mendapat jawaban

"Al" panggilnya lagi namun Alvaro tetap diam

"Adek'' ucap Andra dan menepuk pelan bahu Alvaro, seketika Alvaro meringis kesakitan karena Andra menepuk bahunya yang terkena cambukan tadi.

"Ashhh" ringisnya

"Kenapa" tanya Andra panik, sedangkan Alvaro yang tersadar dari lamunanya pun menatap malas ke arah Andra.

"Apa?" ucap Alvaro singkat

"Kamu nggak papa kan" tanya Andra lagi

"Gapapa, nggak usah pedulikan gue" ucap Alvaro ketus

"Apa yang daddy lakukan sama kamu tadi" tanya Andra lagi

"Lo nggak perlu tau, pergi sana" usir Alvaro, namun Andra tetap keras kepala nggak mau keluar dari kamar itu.

"Buka baju kamu"

"Nggak mau, pergi sana"

"Abang bilang buka Alvaro" ucap Andra penuh penekanan

Sedangkan Alvaro bukannya menjawab malah membaringkan dirinya membelakangi Andra, walaupun itu nggak sopan, Alvaro sih nggak peduli.
Heyy dia masih kecewa ya sama Andra.

"ALVARO JANGAN PAKSA ABANG PAKAI KEKERASAN" teriak Andra yang sudah marah

"Ck berisik lo, keluar sana gue mau istirahat" ketus Alvaro

"Nggak sebelum abang tau apa yang daddy lakuin sama kamu" kekeh Andra

"Ck bapak lo cambuk gue, puas kan, jadi sana pergi tinggalin gue sendiri"

Andra yang mendengar itu kaget dan khawatir

"A-abang obatin ya" ucapnya, sedangkan Alvaro yang sudah jengahpun nggak bisa menahan amarahnya..

"ANJING GUE BILANG PERGI YA PERGI, JANGAN GANGGU GUE, JANGAN PEDULIKAN GUE, GUE MUAK BANGSAT" teriaknya

Alkan yang mau menuju kamarnya mendengar teriakan itupun langsung berlari menuju kamar Alvaro.

"Ada apa?'' tanyanya

"Ck iblisnya nambah satu lagi" gumam Alvaro

"Nih bawa adek lo keluar dari sini, jangan ganggu gue, atau perlu lo kurung gue gapapa deh, asalkan jangan ada seorangpun masuk ke kamar gue" jelas Alvaro

"Andra keluar" perintah Alkan

"Tapi bang, gue cuma pengen obatin lukanya" kekeh Andra

"Anjing lo nggak bisa ngerti bahasa manusia haa, gue bilang pergi ya pergi" muak Alvaro

"Andra" ucap Alkan penuh penekanan, akhirnya Andra pasrah dan keluar dari kamar Alvaro, sedangkan Alkan melihat ke arah Alvaro kemudian beranjak pergi juga.

Setelah mereka keluar Alvaro melepaskan bajunya kemudian ke kamar mandi mengoleskan Salep ke lukanya.

"Ashhh, anjir perih banget" Alvaro menahan perih di badannya dan memutuskan tidur tanpa menggunakan baju, karena terlalu perih.

New Alvaro (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang