🔞🔞🔞
On going.
Mempunyai sekertaris yang gila dan bermulut kasar bukan hal yang mudah untuk di hadapi.
Namun,pria bernama Kim Taehyung itu jatuh cinta pada sekertaris nya sendiri,setelah ia membawa Jennie masuk ke dalam urusan pribadi nya.
Taehyun...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jennie memasuki Kim Company setelah makan siang di seberang gedung tempat nya bekerja,karena ia sedang ingin memakan tteokbokki.
Setelah sudah di dalam kantor, ia langsung mencari Taehyung ke ruangan pria itu.
Ceklek...
"Taehyung"
"Aish.. Kau ini biasa kan untuk mengetuk pintu"
"Memang kenapa?"
"Bagaimana jika aku sedang bersama-"
"Dahyun? Atau jalang mu?" sela Jennie.
"Lupakan saja! Ada apa kau kemari?"
"Tidak jadi!" Jennie menghentakkan kaki nya keluar ruangan Taehyung.
Brak....
"Apa aku salah bicara? Padahal bukan itu yang ku maksud"
"Bagaimana jika aku sedang bersama klien pentingku" lanjut Taehyung bergumam.
Taehyung mengejar Jennie,ia pun melakukan hal yang sama. Masuk tanpa mengetuk pintu.
Ceklek...
"Jennie..."
"Biasakan untuk mengetuk pintu" ucap Jennie tanpa melihat ke arah Taehyung.
"Ayolah Jen.. maksud ku bukan seperti apa yang kau katakan barusan"
Jennie masih terdiam.
"Memang tadi nya kau ingin apa ke ruanganku?" tanya Taehyung tak menyerah.
"Akan bilang bahwa aku ingin menumpang untuk pulang"
Taehyung menghela nafas.
"Astaga... Ku pikir apa Jen"
"Boleh tidak?" Taehyung tersenyum.
"Tentu saja,sweetheart"
Jennie hanya mengangguk lalu ia berdiri dan berjalan menuju pintu,namun Taehyung menahan.
"Kau mau kemana?"
"Ingin cari anggur"
"Tunggu saja disini. Aku akan menyuruh orang untuk antarkan"
"Thanks,Taehyung"
"Ya sudah lanjutkan kerjamu.. aku akan kembali keruanganku" Jennie mengangguk sebagai jawaban.
Taehyung pun keluar dari ruang Jennie.
"Buah anggur adalah jalan keluarnya" gumam Taehyung setelah menutup pintu ruangan Jennie.
📄📄📄📄
Malam ini Korea sedang di guyur hujan yang sangat deras. Taehyung sedang mengantarkan Jennie pulang. Selama di perjalanan Jennie sama sekali tidak membuka suara nya.
