Crazy Secretary (TAENNIE)

CS 42

Happy reading!

PLAK!!!!!

"Aws-hh"

Luciana tercengang sekaligus menahan perih di pipi nya akibat tamparan tersebut.
Ia mendongak.

"N-nyonya? Kenapa menampar saya?"

Tae Hee berdecih.

"Karena kau layak mendapatkannya"

Luciana menggeleng tidak mengerti, apa dirinya sudah salah berbicara? Tapi bagian mana? Apa karena dia menjelekkan Jennie? Tentu saja bodoh!

"T-tapi apa salah saya Nyonya?"

"Karena kau telah mengatai menan--"

"Eomma~" potong Jennie secara cepat sebelum ibu mertua nya itu memberi tahu siapa dirinya, bisa gagal nanti rencananya.

Luciana menatap nyalang kepada Jennie karena dengan terang-terangan membuat hati nya panas dengan menyebut Ibu atasan nya itu dengan sebutan Eomma.

"Nona Jennie, tolong lebih sopan. Nyonya Kim bukan Ibumu, melainkan Ibu dari sajangnim"

"Siapa yang bilang Eomma adalah ibumu?" sarkas Jennie.

Jujur saja Jennie sudah tidak kuat dengan tingkah laku karyawan baru dikantor suaminya ini.

"Eomma, aku minta tolong apakah boleh?" tanya Jennie dengan lembut.

"Apa itu sayang?"

Luciana yang mendengar itu pun merenyit tidak suka.

"Tolong, Eomma bawa pulang Daewon, nanti aku dan Taehyung akan menjemputnya setelah selesai mengurusi wanita ini"

Tae Hee terlihat sedang menimang ucapan dari menantunya itu, karena iapun geram dengan sikap wanita yang berada di hadapannya itu.

"Baiklah, Eomma percaya padamu nak"

"Ayo Daewon kita pulang" menerima Daewon dari pangkuan Jennie.

"Eomma berhati-hati lah. Kabari aku jika sudah sampai"

"Ne sayang" jawabnya lembut sembari mengelus rambut Jennie.

Setelah Tae Hee keluar, tersisa lah tiga manusia di ruangan tersebut.

"Ingin menanyakan sesuatu, Luciana Horan?" tanya Jennie dengan santai.

"Siapa kau sebenarnya nona Jennie?" tanyanya tanpa ragu.

Sedangkan Taehyung tidak sekalipun mengalihkan pandangannya dari Jennie yang membuat Luciana semakin geram.

"Aku? Oh aku sekertaris Taehyung. Apa ada masalah?"

Jawaban dari Jennie mengundang tatapan tidak suka dari Taehyung. Dan Jennie menyadari itu.

"Kenapa mata mu seperti itu, sayang?"

"WHAT?!" pekik Luciana.