78. Semangat Melawan Musuh

16 7 0
                                    

  soundtrack part 78 dari Boyband Japan LDH Exile: Fantastis—Perfect Magic.

Happy Reading!

***

    Kekuatan es, api, dan angin mencoba untuk mengalahkan para monster-monster yang ingin menghancurkan separuh kota. Haku dengan sekuat tenaga menjebak monster menggunakan kekuatan esnya dan menancapkan es ke dada monster itu. Suara jeritannya sama sekali tidak mengguncang tubuh Haku sama sekali. Sorotan matanya menunjukkan kalau ia sudah marah melihat perilaku organisasi hitam yang terlalu gegabah.

  Winda membuat sebagian monster bertebangan di langit biru. Ia malah menganggap bayangan yang terbang bersama pusaran angin seperti layangan. Bagaimana tidak? Saat monster itu jatuh, Winda menambah angin terus menerus agar monster terus terbang di atas langit. Monster tidak sempat menyerang Winda jadi ia pasrah dijadikan mainan sama anak kecil.

"Kurang jauh terbangnya. Aku akan menambahkan angin lagi." kata Winda tersenyum sumringah. Ia memulai kuda-kuda ingin mengeluarkan pusaran angin yang dahsyat.

"Pusaran angin kencang!" seru Winda memutar badannya sehingga menciptakan pusaran angin yang besar dan menuju ke arah monster itu.

  Angin yang dashyat membuat semua yang ada di sekitar ingin terbang. Monster itu sudah terbang jauh banget ke langit. Sosok monster mengerikan sudah tidak ada di depan Winda membuat gadis berumur 9 tahun itu, sedih. Ia menerbangkan mainannya terlalu jauh.

"Yah, hilang monsternya tetapi tidak apa-apa. Cari mainan baru." kata Winda berjalan santai tanpa ada rasa takut sedikitpun kalau ia sekarang dalam Medan perang.

    Para monster kecil-kecil setidak ada 7monster tengah mengepung Winda. Mereka semua langsung menyerang gadis kecil itu bersamaan, Winda ingin mengeluarkan kekuatan anginnya. Namun, api menyembur menyerang para monster membuat Winda refleks membuat perisai. Ketika api sudah hilang dari pandangan Winda di sana ada Jesse berlari kecil ke arah Winda.

"Winda, kau tidak apa-apa kan?" tanya Jesse menghampirinya.

Winda mengangguk mengiyakan, berkata,"iya, aku tidak apa-apa kok. Mas Jesse, sebelum Mas Jesse mengeluarkan kekuatan api sembarangan!" dengus Winda kesal karena perilaku Jesse yang bisa dikatakan sedikit ceroboh.

Untung saja, api itu tidak mengenai Winda dan sempat membuat perisai agar tidak terkena kekuatan Jesse. Pemuda berkekuatan api tersebut segera menyerang beberapa monster sebelum mereka menyerang warga sipil yang masih belum ke tempat, aman. Niall, ia berada di garis kepolisian kekuatan teleportasinya seharusnya berguna untuk saat saat seperti ini hanya saja. Monster tersebut tidak mempan dengan kepalan tangan kosong seperti menghajar preman.

"Niall! Kau ingin bersenang-senang sedikit?" tanya Judy membuat pemuda berambut blonde itu menoleh ke arahnya.

Judy mengeluarkan kekuatan imajinasinya membuat tangan Niall dari besi. Niall melihat sarung tangan besi di tangan kanannya itu berdecak kagum, baginya ini seperti iron man. Ia sangat berterima kasih pada Judy walau pemuda itu suka banget sama Tidur. Tetapi saat di acara genting-genting seperti ini Judy sangat berguna. Aura semangat membara Niall mulai menyala.

  Niall membuat beberapa portal teleportasi untuk menyerang musuh bertubi-tubi. Ia sangat bersemangat menghantam monster sehingga membuat para polisi di sana berdecak kagum. Disisi lain, Haku sudah mengalahkan semua monster jadi ia memilih untuk teleportasi diri menuju rumah mewah.

-----

  Alvin dan April meringis kesakitan. Musuh salah satu anggota Black Hawk bernama Hendro, ia pria yang sangat kuat menggunakan aliran listriknya. Mereka berdua bangkit berdiri tetapi Hendro tetap menyerang mereka berdua sehingga Alvin dan April tidak sempat buat menyerangnya. 

Kembali Sekolah Aneh {The End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang