Happy reading...
***
Terdapat 8 orang lelaki berpakaian serba hitam berbaris sejajar dihalaman depan sebuah rumah yang terbilang mewah. Rumah tersebut merupakan 'markas' mereka.
Di depan mereka, terdapat Zera dengan rambut coklat gelap dan pakaian semi formal, lalu kacamata hitam yang membuat wajahnya makin terlihat samar.
Zera berujar tegas. "Sesuai rencana. Go!"7 lelaki itu segera berpencar mendengar perintah tersebut, sedangkan 1 yang tersisa tetap berada disampingnya, Evan.
Suara baritonnya memecah keheningan. "Kita pergi sekarang?"
Zera hanya mengangguk lalu segera memasuki mobil, disusul Evan. Mobil melaju dengan kecepatan sedang, hingga berhenti di sebuah gedung pencakar langit yang menjulang tinggi.
Evan turun lebih dulu, lalu mengitari mobil membukakan pintu untuk Zera. Lelaki itu mengulurkan tangannya yang disambut oleh tangan Zera yang terbalut sarung tangan hitam.
"Are you ready?"
Zera menjawab tenang dengan tatapan datarnya. "I'm always ready!"
Mereka berdua berjalan beriringan memasuki gedung dan berjalan cepat menaiki lift menuju lantai 4.
Tiba-tiba earpiece di telinga kedua orang itu bersuara.
'Semua sudah di posisi masing-masing.'
"Bagus." ujar Zera bersamaan dengan pintu lift yang tertutup.
Mereka keluar setelah lift terbuka, dan saat itu juga terdengar suara dentuman kencang membuat senyum miring Zera tercetak di bibir ranumnya.
BOMM
BRAK
"Sudah dimulai.."
Para penjaga saat ini sedang pergi mengecek bunyi dentuman tadi, membuat lorong kini benar-benar sepi.
Hingga dari kejauhan mulai terlihat 2 orang penjaga berseragam hitam, menjaga sebuah pintu dibelakangnya.
Terlihat 2 orang itu saling melirik satu sama lain melihat kedatangan Zera juga Evan.
Salah satu penjaga menghadang langkah mereka berdua. Zera pun segera memberikan sepucuk surat undangan yang langsung diambil dan dibacanya.
"Anda Ms. Siena? Silahkan masuk. Tuan sudah menunggu anda."
"Thank you!"
Zera berjalan lebih dulu dengan Evan dibelakangnya. Bibir merahnya tersenyum miring.
"Gimana bisa bodyguard orang penting sebodoh itu?" decak Evan sedikit berbisik.
Zera hanya mengangkat kedua bahunya cuek.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEA (On Going)
Teen FictionTentang Alea, Cewek tanpa ekspresi yang hobinya baku hantam. Kalau kata orang, dia dingin, datar, cuek, urakan, berandal. Apalagi kalau sudah benar-benar marah, "Lo sentuh gue, tangan lo patah!" ⚠️Warning⚠️ • Bahasa non baku • Banyak umpatan kasar...