One

610 64 88
                                    

Zuji CarlineHappy reading guyss

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zuji Carline
Happy reading guyss...
.
.
.

"Sialan!"

Gadis berparas cantik itu terus menyeret langkah nya di sepanjang jalan, mulut serta batin nya tak pernah berhentik mengeluarkan umpatan-umpatan kasar. Emosi yang meluap membuat energi gadis itu sedikit terkuras.

Siapa sangka jika dia akan mengalami nasib sesial ini?
Di usir dari rumah setelah acara pemakaman ayah nya bukan lah hal yang mudah untuk di terima. Bahkan bukan suatu petaka yang pernah terpikir kan oleh nya.

Gadis itu terduduk lesu di gangkecil samping sebuah toko, setidak nya dia masih punya beberapa uang. Cukup untuk menyewa sebuah apartemen kecil di tempat kumuh yang bahkan tidak pernah ia lewati dahulu.

Kaya sejak lahir, berkecukupan dan di kelilingi begitu banyak emas dan permata. Serta uang dan permohonan yang selalu terkabul setiap saat, membuat gadis itu kesusahan. Dia tidak terbiasa hidup seperti ini, jatuh yang sebenarnya adalah ketika kau merasa sempurna namun di lemparkan takdir dan masadepan yang keji ke atas tanah yang begitu keras. Kau paham?

"Sialan," umpat nya untuk yang kesekian kali nya. Di balik semua kemarahan yang ia punya, ada sebuah lubang kesedihan di dalam benak nya, rasa sesak yang membuat semua organ tubuhnya terasa bergetar. Tidak dia tidak boleh menangis.

Di buang oleh sang Ibu yang selama ini dia sayangi, membuat hati gadis itu semakin hancur, sehancur-hancurnya. Belum lagi fakta jika Ibunya selingkuh dengan kekasih nya. Bisa kalian bayangkan rasa sakit yang di terima hatinya?

Tidak dia tidak boleh seperti ini.
Ayah nya sudah membesarkan putrinya dengan susah payah, penuh perjuangan dan kasih sayang. Memang nya kenapa jika tiba-tiba dia jatuh miskin, Terbuang dan terasing kan?

Itu bukan sebuah alasan yang bagus untuk menyerah.

"Aku harus bertahan, dunia kejam. Ayah selalu menutupi hal itu karna dia yakin aku akan aman jika bersamanya. Tapi sekarang dia sudah tiada, aku harus bisa bertahan, jangan sampai membiarkan semua perjuangan nya sia-sia." Gumam gadis itu.

Pertama, dia perlu uang untuk bertahan dan uang harus di cari dengan cara bekerja keras. Berdiam diri di gang sempit ini tidak akan membuat uang datang menghampiri nya.

Gadis itu berdiri, menghapus jejak air mata yang sempat mengalir membasahi pipi mulus nya.

"Di mana kau masalah, sini aku tidak takut dengan kalian!" Ujar nya tegas

----------

"Huaaa!" Pekik Zuji, sudah seharian dia mencari pekerjaan. Tetapi tidak ada satupun tempat yang mau menampung nya, alasan nya cukup simpel. Dia masih SMA, dan baru lulus tiga bulan lagi. Siapa yang akan menerima gadis labil sepertinya?

DANTE [Ongoing]Where stories live. Discover now