HARI KEEMPAT

201 30 6
                                    

     Derasnya air hujan kini menjadi backsound di siang hari, teriknya matahari kini berganti dengan awan mendung kelabu di iringi petir yang menyambar di seluruh penjuru. Zuji menatap sendu bocah tampan di samping nya, lagi-lagi suhu badan Kevin kembali naik secara tiba-tiba, bukan hanya itu saja persediaan paracetamol juga habis, ayo rutuki Zuji atas kebodohan yang ia perbuat. Bagai mana bisa dia lupa membeli benda penting itu saat belanja kemarin?

"ughh" lenguhan kesakitan keluar dari mulut kecil bocah itu, napasnya yang tidak beraturan dengan wajah merah padam. Seolah memberitahukan seberapa sakit nya yang ia rasakan saat ini, Zuji mengusap pelan dahi Kevin yang di balut kain basah, sesekali gadis itu mengelus punggung tangannya, kemudian bertanya apa yang bocah itu perlukan. Walau di jawab dengan gelengan lemah yang sama di setiap pertanyaan. Kevin membuka matanya perlahan, terlihat dengan jelas jika kedua bola mata bocah itu mulai berkaca-kaca bibir pucat nya bergetar hendak mengatakan sesuatu.

"P, papa.." rintih nya pelan, membuat hati yang mendengar mulai terasa perih seolah tersayat. Zuji melirik ponselnya kemudian menghembuskan napas nya panjang, sebenar nya kemana pria itu? kenapa lama sekali, padahal dia sudah berjanji akan datang secepat mungkin.

memang semua pria sama saja
sama-sama bullshit!!

tepat setelah Zuji selesai membatin pintu kamar terbuka, menampilkan tubuh tegap seorang pria dengan pakaian basah. Dante masuk disusul seorang pria lain di belakangnya, Zuji menjauh dari tubuh bocah tersebut membiarkan pria yang ia ketahui menjabat sebagai seorang dokter pribadi keluarga Vanestan itu memeriksa Kevin dengan telaten.

"Dia sudah makan?" tanya pria itu, membuat Dante menatap Zuji yang berdiri tidak jauh darinya. "Sudah, saat suhu tubuh nya naik saya cepat-cepat memberinya makan." Jawab Zuji, rencana nya setelah makan gadis itu akan memberikan paracetamol tapi naas yang dia cari tidak ada di tempat.

"Sudah di beri obat apa saja?" Tanya pria itu lagi, lagi-lagi Dante kembali melemparkan tatapan nya pada Zuji membuat gadis itu semakin gugup untuk menjawab. Salah sedikit habis sudah riwayat nya.

"Belum ada," jawab Zuji pelan, pria itu menganggukkan kepala nya paham. Lantas berdiri berjalan mendekat kearah Zuji lebih tepatnya menghampiri Dante yang entah sejak kapan sudah berdiri di sampingnya.

"Tolong bawakan segelas air untuk Kevin." Pinta Dante yang tentunya segera di angguki oleh Zuji, dengan segera gadis itu melangkahkan kaki nya keluar kamar berjalan dengan cepat menuju dapur. Dengan terburu-buru gadis itu mengambil gelas dan mengisinya dengan air, lalu kembali menuju kamar dengan segelas air di tangan nya, lantas memberikannya pada Dante yang kini tengah duduk di samping tubuh Kevin.

"Terimakasih," ujar nya lalu membantu tubuh mungil tersebut untuk duduk, "Zuji, bisakah kau antar Jason kedepan rasanya tidak baik membiarkan tamu pulang sendirian, suruh yang lain untuk mengantarkan nya pulang," kata Dante menjeda kalimat nya "Dia sedang berada di kamar mandi tunggu lah dia di ruangan utama, dan untuk malam ini kamu tidur di kamar sebelah biar saya saja yang menjaga Kevin. " Ujar Dante, saat ini dia benar-benar ingin berdua saja dengan anaknya. Zuji mengerti lantas mengangguk paham lalu melangkah keluar dari sana, berjalan menuju lantai dasar.

Pikiran gadis itu bercabang kemana-mana, apakah Kevin akan baik-baik saja? suhu tubuh bocah itu benar-benar tidak stabil, belum lagi cuaca yang tidak menentu membuat daya tahan tubuh Kevin yang lemah menjadi semakin lemah. Suara langkah kaki Zuji saat menuruni anak tangga terdengar begitu nyaring di telinga, membuat seorang pria yang tadinya tengah bermain dengan ponselnya kini beralih menatap gadis itu.

Zuji berjalan mendekati Jason, dokter pribadi keluarga Vanestan. Pria yang sudah mengabdi pada keluarga besar tersebut sejak tujuh tahun silam. "Tuan meminta saya untuk mengantar anda, sebelum nya apakah anda memerlukan sesuatu?" tanya Zuji mencoba bersikap ramah walau hatinya masih resah memikirkan bagaimana keadaan tuan muda nya saat ini.

DANTE [Ongoing]Where stories live. Discover now