09 - Perasaan yang mengganjal

820 44 2
                                    

Semenjak aku hamil, aku tidak tahu kenapa. Aiden terlihat semakin dewasa dan tampan. Seakan semua perilakunya, bisa membuatku tersenyum. Apa gue suka sama dia? Tapi gak mungkin, masa gue suka sama orang autis kek dia. Tapi dia autis aja, beuhhh

"Elinee..., temennya Aiden mau nginap disini dua hari. Boleh?" ucap Aiden, sambil memotong beberapa sayuran

"Siapa?" 

"Sahabat baik Aiden," ucap Aiden. 

"Yaudah, boleh," ucapku, yang sambung menatap Aiden yang sedang memasak. 

"Makasih Eline...!"

*******

Keesokan harinya, "Aiden! Kamu gilak ya? Bawa cewek pulang rumah?! Apa kata tetangga coba?! Istrimu kurang cantik apa? Kamu selingkuh?" tanyaku, menatap seorang wanita membawa dua koper. 

"Ta-tapi Aiden semalam sudah izin sama Eline..., kata Eline bolehhh...," ucap Aiden, menundukkan kepalanya. 

"Y-Ya-Yahh.., aku kan kirannya sahabat kamu, cowok. Lagian wanita sama pria, TIDAK ADA KATA TEMAN. SURUH DIA PULANG!" 

Entah kenapa, aku merasa ada api-api panas yang sedang membakar tubuhku. Aku terus mengipas-gipas wajahku, dengan tangan kananku.

Aiden tersenyum lebar, "Eline, cemburu?"

"Ha? Apa? Cemburu? Mana mungkin," ucapku, gengsi. Lagian spek bibi cuci kek dia, mana mampu bersaing dengan wanita sepertiku.

Aku menatap wanita itu dari atas sampai bawah, cantik juga

"Siapa namamu?" 

"Karren."

Aku melangkahkan kakiku maju, dan berbisik kepadanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku melangkahkan kakiku maju, dan berbisik kepadanya. "Jika kamu berani menggoda suami saya, saya akan memecahkan kepalamu." 

Karren langsung tertawa kecil, sambil membalas bisikkanku. "Justru anda yang harus berhati-hati, jangan sampai Aiden yang menggodaku." 

Aku langsung membulatkan kedua mataku, si brengsek ini, malah menjawab-jawab.

"Aku hanya bercanda," ucap Karren mencubit pipi kiriku pelan. 

BERANI-BERANINYA TANGAN KOTOR DIA MENYENTUH PIPIKU

"Aku akan menganggap rumah ini, seperti rumahku sendiri," ucap Karren, yang menarik kopernya berjalan ke arah kamar. 

"Karren, itu kamar Aiden sama Eline. Kamar Karren diujung kanan," ucap Aiden, menunjuk ke sebuah pintu yang ada dibagian kanan. 

"Sorry," ucap Karren berjalan ke arah kanan, tampa merasa bersalah.

"Awas aja ya, kamu macem-macem," ucapku melotot ke arah Aiden. 

*****

Aku berjalan ke kamarku, dan membongkar seisi lemariku. "Aidennn!" teriakku.

"Iya, sayang?" Aiden berlari kecil kearahku. 

"Pake ini!" Aku memberikan Aiden sebuah baju yang pernah diberikan Mama dulu, baju tidur couple. 

"Bukannya dulu, Eline bilang 'jijik banget baju couplean, kek anak SD. Gue gak akan pernah pake baju ginian sampai kapanpun'."

"Itu,'kan dulu, sekarang beda."

Beberapa menit kemudian, aku dan Aiden berakhir memakai piyama couple beruang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa menit kemudian, aku dan Aiden berakhir memakai piyama couple beruang. Dan setelah selesai memakainya, aku langsung menarik Aiden ke ruang TV, untuk menonton. 

Beberapa jam kemudian, akhirnya Si Bibi Cuci keluar dari kamarnya. Dan saatnya, aku menampakkan kemesraanku bersama Aiden. 

"Aidennn..., mau peyukkkk," ucapku, sambil menggoyangkan bahuku depan belakang.

"Tumben banget, Eline kenapa? Bahu Eline sakit?" 

Aku langsung mencubit perut Aiden, "mau peyukkk." 

Aiden tersenyum lebar, dan memelukku erat. 

"Geli banget sih," ucap Karren, menatap kami sambil meminum segelas air. 

Aku memegang rambut Aiden, "sayang, keknya sahabat kamu itu cemburu deh. Dia jomblo ya? Kasian banget," ucapku. 

"Iya Eline, Karren itu tidak laku," ucap Aiden, membuatku langsung menatao Aiden. 

"Aduhh..., maaf ya. Kasian banget, enggak kek kita ya. Tiap hari romantis, cium-ciuman, peluk-pelukkan. Gak kek dia, cuman bisa peluk guling," ucapku sambil mencubit pipi Aiden pelan. 

Aiden menatapku dengan wajah polosnya, "iyakah? Adakah?"

••••••••

UwU, kira-kira bakal ada perasaan lebih gak nihhh...

My Idiot Husband ❣Where stories live. Discover now