10 - Rahasia

797 51 11
                                    

Sudah satu hari Karren tinggal di rumahku, tapi entah kenapa rasanya seperti sepuluh tahun ia tinggal disini. Aku menatap Aiden yang asik mengobrol dengan Karren, "lihat bapakmu itu, nak," ucapku sambil mengusap perutku. 

Namun setelah beberapa menit berlalu, Karren berjalan ke arahku. 

"Gue pulang dulu, jangan rindu," ucap Karren tersenyum lebar kearahku. 

"Cepat banget," ucapku, dengan wajah pura-pura sedih. 

"Oh iya," ucap Karren memajukan langkahnya. Ia mulai berbisik kepadaku,"suami lo itu, gak seautis yang lo kira. Dia memiliki ribuan rahasia, yang lo gatau."

Aku langsung menatap ke arah Aiden, orang seperti dia? Menyimpan banyak rahasia? Apa dia ingin menghancurkan rumah tanggaku?

*****

Aku baru saja selesai mengecek kandunganku di rumah sakit, janinku benar-benar sehat dan aktif. Dan kata dokter, calon bayinya perempuan.

"Dua bulan lagi, bayiku akan muncul ke dunia," ucapku, mengelus perutku pelan.

"Aiden mana sih?" Aku berusaha terus menghubunginya, karena katanya dia bakal menjemputku.

Aku berjalan keluar dari rumah sakit, namun entah kenapa. Aku merasa, ada seseorang yang terus mengikutiku.

Aku terus mengambil handphoneku, dan berusaha menghubungi Aiden. Namun, Aiden tidak menjawab panggilanku.

"Aidennn...! Istrimu sepertinya mau diculik," ucapku, sambil mengetik di chat Aiden.

Seorang pria terlihat berjalan semakin dekat kearahku, namun disaat yang bersamaan. Aku melihat beberapa orang berjubah hitam yang berdiri didepanku, sedang bersembunyi dan menatap kearahku.

"Apa mereka ingin merampokku, disaat seperti ini?!" Aku langsung berlari, sambil memegang perutku.

"CAMELINE!" panggil seseorang, sambil mengklakson mobilnya.

"Karren?"

"Masuk!"

Aku langsung membuka pintu mobil, dan duduk di dalam mobil.

Aku menghela nafasku kasar, "makasih."

"Si*lan! Aku kira mereka tidak akan menganggumu," ucap Karren, yang langsung mengaskan mobilnya.

"Mereka siapa?"

Karren tersenyum miring, sambil menyetir mobilnya, "menurutmu?"

Setelah dua puluh menit berlalu, Karren menghentikan mobilnya di samping.

"Dengarkan aku baik-baik, Aiden tidak sebaik yang kamu kira. Dia tidak autis! Catat itu!"

Aku menaikkan sebelah alisku, "jadi maksudmu, dia normal?"

"Normal? Dia psikopat! Satu keluarga kami itu, psikopat! Kita hanya menikah dengan orang yang bisa kami manfaatkan," ucap Karren.

"Psikopat? Mana mungkin-"

"Jika kamu tidak percaya, katakan padanya, jika kamu ingin bertemu dengan orangtuanya. Mereka tidak akan muncul! Karena itu hanya aktor bayaran," jelas Karren.

"Jikapun itu benar, untuk apa kamu menjelaskan hal ini padaku?" Aku menatapnya sinis.

"Karena ayahmu pernah menyelamatkanku sepuluh tahun yang lalu."

Entah kenapa, aku sama sekali tidak percaya satu kata pun dari Karren. Aku rasa, dia sedang berkhayal, dan berusaha merusak hubunganku.

"Jika pun iya, kenapa? Yang penting, dia tulus mencintaiku. Selebihnya, aku tidak peduli!"

Aku langsung turun dari mobilnya, dan membanting pintu mobilnya. Kesal.

My Idiot Husband ❣Where stories live. Discover now