Chapter 10

190 26 3
                                    

Chapter 10
















Happy reading









PT. Herma Zorra Crop perusahaan yang didirikan oleh Rico Bagaskara Hermawan yang berindustri makanan,otomotif,
perumahan,perhotelan,wisata serta kilang minyak dan batu bara. Perusahaan tersebut memiliki 3 perusahaan utama,yang pertama yaitu berada di Korea Selatan yang dihandel oleh keponakannya yang yatim piatu. Kedua ada di Inggris yang dikerjakan oleh orang kepercayaannya. Yang ketiga di Indonesia ia tangani sendiri serta beberapa cabang dinegara tersebut.

Rico menatap putra sulungnya yang termenung karena memikirkan uang perusahaan yang dibawa kabur oleh karyawannya sendiri. Rico tahu ini bukan pertama kalinya uang perusahaan cabang yang ditangani putranya dibawa kabur, melainkan sudah ada 4 kali ini. Bukan hanya itu karyawan tempat industri makanan juga mengalami kecelakaan.

"Bry."

" Pah.."

Rico menghela nafas ia merasa kasihan dengan putra sulungnya itu.

"Bryan nanti Papah bantu semuanya kamu tenangnya aja." Ujar Rico sembari menepuk pundak anaknya.

"Gak Pah. Biar Bryan sendiri yang nyelesainnya. Biar Bryan nanti ganti uang perusahaan,Bryan bakalan giat lagi buat naikin perusahaan." Kata Bryan ia tidak mau sang ayah yang terus membantunya.
Ia tidak mau bergantung dengan ayahnya bagaimana ia nanti mau mandiri.

"Gak apa-apa,Papah tetap bantu kamu." Rico mengambil toples makanan ringan membukanya dan memakannnya isinya.
Sebenarnya ia bangga dengan anaknya yang mampu bertanggung jawab atas semua kesalahan. Tetapi ia sebagai orang tua tetap saja akan membantu jika anak-anaknya mengalami kesusahan. Lagipula ia direktur utama perusahaan milik sendiri.

"Oh ya,itu 3 karyawan yang kecelakaan sudah dijenguk?" tanya Rico.

"Sudah. Udah kubiayai semuanya. Untuk beberapa bulan mereka gak boleh kerja,soal gaji mereka tetap ku bayar." Rico mengangguk dengan penjelasan anaknya.

"Nanti papah mau jenguk juga."Bryan mengangguk.

"Pah Bryan mau balik lagi ke perusahaan. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

























[ the power of kujang ]





















Disebuah kafe seorang pemuda bernama Zayyan termenung seraya memandangi sebuah foto dirinya dengan seseorang.
Ia menghela nafas mengingat dirinya yang tidak pernah melakukan kesalahan hingga membuat pertemanannya renggang.

"Woyy! Ngapain lo?" Zayyan hampir saja menjatuhkan ponselnya ke meja karena dikagetkan oleh temannya.

"Dan bisa lo gak ngagetin gue? " kesal Zayyan.

"Hehehehehe sorry bro." Zidan Al-katiri temannya dari SMA sampai satu fakultas menempuk pundak Zayyan.

"Ngapain bos kafe ngelamun gini? " tanya Zidan yang sudah duduk didepan Zayyan.

"Gak. Cuma lihat foto doang."jawab Zayyan sambil memasukan ponselnya dalam kantong kemejanya.

"Lihatin dia? " Zayyan mengangguk.

"Udahlah Zay. Jangan terlalu merasa bersalah,dianya aja yang gak mau terima semuanya."

"Tapi gue mau ketemu dia lagi,gue pengen temenan kayak dulu."

"Masalahnya dia sendiri yang bikin pertemanan kita renggang. Udah dijelasin gak dengar,minta maaf malah gak mau maafin! Seharusnya bukan lo yang minta maaf tapi dia yang minta maaf nuduh lo sembarangan."

The Power of Kujang [ Kian Santang ] NEW VERSI [END]Where stories live. Discover now