Chapter 15

176 26 1
                                    

Chapter 15





Malming mending baca ceritaku

Happy reading

Jangan lupa vote sama komen






























Mereka kini berada di gazebo belakang taman milik keluarga Hermawan.
Mereka berdua merenung sembari memikirkan bagaimana cara mereka pulang ke Padjajaran. Apalagi tentang kembaran kujang yang sama sekali belum ada kabarnya begitu juga adiknya Surawisesa. Mereka ingin mencari keberadaan adiknya dan kujang tetapi mengingat zaman modern yang susah walau terlihat mudah. Tempat yang berbeda membuat kendala mereka apalagi ucapan Rico yang dimana membuat mereka harus berpikir matang.
Bukan masalah mereka yang ketahuan kemungkinan banyak orang tidak akan mengetahui identitas mereka. Namun, zaman modern merupakan zaman yang kejam banyak penyelidik yang berkeliaran yaitu kamera-kamera tersembunyi dari orang-orang jahat dan sebagainya. Teknologi yang begitu canggih membuat mereka berdua sedikit takut. Kemungkinan ada beberapa orang yang tahu mereka apalagi kujang sakti yang mereka cari. Untungnya Kian Santang juga saudara dan senopatinya berada pada orang yang baik. Andai mereka tidak terjatuh pada keluarga Hermawan kemungkinan mereka sudah diteliti,ditangkap dan berakibat mereka disorot kemedia. Andai hanya itu saja kemungkinan mereka akan jadi bahan percobaan atau bahan kejahatan dengan otak yang dikendalikan oleh sebuah alat. Mendengar hal seperti itu tentu membuat Kian Santang dan Walangsungsang terdiam tak berkutik.
Kian Santang menghela nafas menatap langit yang sudah sore.

"Raka,jujur saja aku rindu padjajaran" ucap Kian Santang.

"Aku pun rayi juga merindukan padjajaran. Tapi mau bagaimana lagi kita terjebak disini dan belum bisa melakukan apa-apa" balas Walangsungsang.

"Mengingat kita yang berbeda zaman. Ingat ucapan paman Rico kita tidak boleh gegabah harus dengan cara yang matang." Kian Santang mengangguk membenarkan.

"Zaman kita memang kejam rayi,tapi zaman modern itu lebih kejam. Aku bukan takut untuk ditangkap jika ketahuan tetapi  tubuh kita diuji coba untuk membuat kejahatan itu yang kutakutkan."

"Akupun raka,mereka semua manusia yang gila dengan pengetahuan. Manusia sekarang bahkan menciptakan dunia sendiri dan lorong waktu masa depan,begitu juga lorong waktu ke masa lalu"

"Dari perkataan paman Rico kemungkinan jika kita ditangkap maka kita diperlakukan seperti itu. Kita memiliki kekuatan bisa saja kekuatan kita mampu membuat lorong waktu ke masa lalu. Mengingat manusia sekarang pandai dalam bicara dan merayu. Kita diimingkan dengan kepulangan tapi itu semua hanya jebakan semata."

"Sesungguhnya di awal aku belum percaya sama keluarga paman Hermawan. Tetapi aura yang kurasakan bahwa keluarga Hermawan orang yang baik dan buatku percaya pada mereka" sebenarnya diawal Walangsungsang belum mempercayai keluarga Hermawan takutnya keluarga ini mempunyai seluk lain untuk mereka. Tetapi Walangsungsang tidak merasakan apapun dari keluarga tersebut. Makanya dari itu ia banyak diam saat pertama kali berada ditempat keluarga ini.

"Iya raka" balas Kian Santang.

Kian Santang menatap langit sore yang cerah walau matahari sudah mulai beralih ke barat

"Raka sebenarnya aku tidak ingin melibatkan mereka. Aku takut jika mereka terkena apa yang kita lakukan"

"Aku pun rayi. Aku juga tidak ingin melibatkan keluarga paman Hermawan. Tapi mau bagaimana lagi cuma mereka yang mampu membantu kita."

"Aku punya firasat buruk setelah kedatangan perempuan itu!" Walangsungsang menautkan alisnya.
Perempuan mana yang dimaksud adiknya,Kemudian ia teringat dengan perempuan mantan kekasihnya Zayyan.

The Power of Kujang [ Kian Santang ] NEW VERSI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang