Chapter 33

121 22 4
                                    

Chapter 33


Happy reading jangan lupa tinggalkan jejak













Hengky dan Niko kini mereka berdua melakukan pertemuan dimarkas dengan anak keluarga Hermawan dan dua pemuda kerajaan yang terjebak didunia modern bersama salah satu pemuda yang merupakan keturunan Siliwangi.
Hengky dan Niko menceritakan dan memberikan sebuah kertas berisi data seseorang dan foto tentang keberadaan kujang hitam milik Padjajaran.
Bryan dan Zayyan tidak menyangka jika kujang itu berada ditangan Kris Wang teman Zayyan saat SMA. Dan satu yang membuat tambah tidak menyangka Kris bekerja sama dengan para penyihir itu.

Brak

Zidan menggebrak meja emosi karena keterkejutan yang tak ia sangka.

"Gua gak nyangka si Kris masih dendam sama lo,Zay!" Ucapnya menggebu.

"Sampai bekerja sama para penyihir itu buat bunuh lo!" Lanjutnya.

Zayyan hanya menghela nafas ia tak menyangka teman pertukaran pelajar dulu masih mempunyai dendam padanya. Kian Santang menatap beberapa foto yang diberikan oleh teman mereka Kim Riki. Kujang itu memang berada ditangan pemuda china itu dan ia cukup terkejut mengetahui kujang hitam bahwa meminta tumbal manusia.

"Apakah kita akan mengambil kujang itu disana?" Tanya Walangsungsang.

"Mending gak usah" Jawab Hengky yang membuat pangeran Padjajaran itu mengerutkan keningnya.

"Kenapa?"

"Dia yang bakalan datang kesini nanti buat bunuh gua"

Semuanya diam menatap Zayyan yang menjadi incaran balas dendam. Sebuah tepukan dibahunya membuat Zayyan menoleh.

"Aku tidak akan membiarkan kakak dibunuh olehnya." Ujar Kian Santang.

"Kita harus punya rencana agar kita waspada" Ujar Bryan.

"Tentu kita harus punya rencana." Lanjut Zidan.

"Oh,ya lupa. Walangsungsang adik lo Rara Santang diculik oleh para penyihir" Semuanya menatap kearah Zayyan kecuali Zidan.

"Diculik?!" Ucap mereka serempak.

"Iya" Zayyan mengangguk dengan santai.

Pletak

"Aduhh" Zayyan mengelus jidatnya yang kena sentilan dari saudaranya sendiri.

"Santai banget lo ngomong kayak gitu!" Omel Bryan.

"Ya maaf,biar kagak tegang aja" Balasnya.

"Raka" Kian Santang menatap kakaknya yang menatap dirinya

"Tenang rayi kita jangan gegabah dulu untuk menyelamatkan rayi Rara Santang. Kita harus punya rencana yang matang" Ujar Walangsungsang ia tahu pasti adik bungsunya ini akan menyelamatkan kakak perempuannya.

"Benar. Kita harus punya rencana untuk menyelamatkan nyimas soalnya kita tidak tahu dimana markas penyihir itu" Zidan ikut menimpali.

"Bagaimana kalian tahu jika adik raden Walangsungsang itu diculik?" Tanya Niko.

"Kita berdua kerumah sakit buat jenguk Abiraka tetapi saat sampai disana ruangan Abiraka porak-poranda dan Abiraka terkapar dilantai" Jelas Zayyan.

"Abiraka sempat pingsan setelah itu ia siuman dan beritahu kami bahwa nyimas diculik oleh para penyihir. Rekaman CCTV juga tidak ada mereka menghapusnya begitu juga penjaganya yang terkapar bersimbah darah" Jelas Zayyan menatap mereka dengan kerutan wajah yang semakin terkejut.

"Untuk apa mereka menculik rayi Rara Santang?" Tanya Walangsungsang.

"Apalagi kalo bukan kujang yang ada pada adikmu raden" Balas Niko yang menunjuk Kian Santang.

The Power of Kujang [ Kian Santang ] NEW VERSI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang