8

105K 4.3K 509
                                    

Mau mau aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau mau aja.
.
.

"Iya, Cesya.."

.
.

"Tebak tebakan, kalo gak bisa jawab lo harus pilih dare atau minum!" 

Itu adalah game yang dibuat Cesya setangah jam yang lalu. Seharusnya, mereka tak mengidahkahkan ajakan cewek itu. Contohnya adalah Asep yang telah terkapar tak berdaya di sebelah Sean akibat terlalu banyak minum.

Kini, dua di antara mereka telah tumbang!

Berbeda dengan Asep yang begitu payah, Sean selalu menang. Tapi, di ronde yang ke tujuh ini..

"Panjangnya sekitar 15 senti, kadang juga lebih.."

"Suka masuk ke mulut.."

"Gerakannya maju mundur.."

"Kalo sering digerakin nanti ada putih-putih, kira-kira itu apa ya?"

Ipan melirik area selangkangannya dan Sean bergantian.

Sedangkan Sean, sedari tadi cowok itu sama sekali sudah tak fokus. 30% dari total kesadarannya telah dikontrol oleh minuman haram yang diberikan Cesya sebelumnya.

Karena agak mabuk, cara pandang Sean pun ikut berubah. Hingga akhirnya, bukannya mendengarkan, Sean malah diam menatap cewek itu lekat.

"Jadi, apa jawabannya?" tanya Cesya.

"Sean gak tau, Cesya.."

"Sean tatap gue!" Ipan membalik tubuh Sean agar menghadapnya. "Serius lo gak tau?!"

"Gak tau.."

"Manuk lelaki!"

"Otak lo rusak! Jawabannya itu sikat gigi!" Cesya melemparkan remahan kripik ke arah Ipan.

"Eh? Sikat gigi? Pertanyaan lo emang ambigu!"

Cesya beralih pada Sean dengan senyum miring, karena Sean gak mungkin minum, jadi..

"Darenya, cium gue!"

"Sya, lo taukan, Sean gak bisa kalo touch-touch gitu!"

Sebagai laki-laki, Sean akui bibir itu nampak menggoda, tapi Sean ingat pesan Uminya.

"Sean, kalo lo gak mau gak usah," saran Ipan, kala Sean terdiam lama.

Tiba-tiba, cowok berjaket kulit dengan logo buaya di dada yang sedari tadi diam menyimak itu terkekeh, menatap Sean dengan cara yang mengejek.

"Lo yakin lo cowok?"

Sean mengalihkan atensinya pada sosok itu.

"Udah gue bilang, lo salah tempat main. Kalo gak mau dihukum, gak usah main! Mainan kayak gini gak cocok buat anak Umi kayak lo!"

GHASEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang