9. Jangan potong gaji Kayla!

11 6 0
                                    


Happy reading..



Dengan membawa beberapa tumpukan buku dan berbagai kertas, Kayla berjalan menuju loker miliknya sembari bersenandung kecil.
Ia membuka pintu loker sambil tersenyum tipis dan mulai memasukkan buku buku dengan rapi.

Di tengah Kayla yang dengan damai dan tenang tenangnya tengah menyusun buku, tiba tiba ada seseorag yang dengan sengaja menutup paksa pintu loker miliknya hingga membuat Kayla terlonjat kaget.

BRAKK!

"EH ANJING BABI!"

Kayla mengumpat dengan keras, ia langsung menoleh pada si pelaku dengan muka kesal.

"Maksud lo apa anji- LO?!!"

Mulut Kayla seketika terkatup rapat saat mengetahui orang yang berdiri di sampingnya ini adalah Arka. "Lo kok disini?" Tanyanya menatap Arka.

"Ikut gue," dengan wajah datar, Arka bukannya menjawab pertanyaan Kayla, ia malah menarik tangan gadis itu.

"Lo tuh apa apaan sih?!" Kayla hempaskan tangan Arka dengan segala kekuatan nya. Ia tak suka cara laki laki ini. Masa datang datang uda langsung narik kayla begitu saja?

"Berani lo ngebantah?" Arka bertanya balik dengan menaikkan satu alisnya. Wajah cowok itu sedikit lebam di bagian dahi kanan. Kayla yakin, Sudah pasti itu karena habis berantam untuk pelampiasan amarahnya.

"Berani lah. Mang lu sape?" Sinis Kayla dan kembali melanjutkan kembali acara menyusun bukunya. Sama sekali tak memperdulikan kehadiran Arka yang setia memperhatikannya dari belakang. Iya, Kayla baru saja mengabaikan most wanted SMA ALTHA.

"Lo tuh cuma pembantu. tapi berani beraninya bertingkah,"

"PEMBANTU?!" Kayla segera berbalik menatap Arka dengan pandangan tak suka bercampur tak terima. Namun, kemudian ia tersadar akan sesuatu.
"Oh...iya iya? gue kan pembantu," ringis nya sambil menggaruk rambutnya yang tak gatal sama sekali.
Ini nih karna stres mikirin tugas. Sampe lupa sama pekerjaan nya.

"Dasar bego," kata Arka kemudian.

"Lagian lo kok ungkit ungkit pembantu di sekolah sih? gue kan jadi pembantu lo tuh cuma di markas. Mana bisa di bahas bahas di sini!"

Arka berdecih, "bagi gue pembantu ya pembantu. Gak ada batasan waktu sama tempat. Keberatan buat lo?"
Kayla hanya bisa berdiam diri mendengarnya. Tidak tau mau membalas apa. Jika di mana pun ia akan terus jadi pembantu nya si Arka, habislah dia sudah.

Melihat Kayla yang hanya diam, Arka lalu mengambil buku buku dan kertas yang ada di tangannya lalu mencampakkan nya asal ke dalam loker. Kemudian Arka memutup pintu loker dan menoleh pada Kayla yang sudah menatap nya penuh tuntutan.
"Apa yang lo lakuin?!"

"Masukin buku kan?"

"Gak gitu bodoh!" Tangan Kayla hendak membuka kembali pintu loker nya tapi jemari besar Arka sudah ada di permukaan pintu loker, menghalangi tangan gadis itu. Kayla menatap tak suka pada Arka akan kelakuannya dan hendak protes. tapi Arka langsung memotong ucapan gadis itu, "ikut gue sekarang," ucap Arka dengan nada serius sambil menunduk menatap Kayla yang lebih pendek.

Setelahnya, Arka berbalik dan melangkah ingin pergi dan membiarkan Kayla mengikutinya dari belakang. tapi sebelum itu, Kayla langsung menahannya.

"EH! Tunggu dulu!" Seru Kayla sambil menarik kerah belakang seragam Arka dengan kuat membuat cowok itu terkejut dan langsung mendecak tak suka.
Kelancangan Kayla memang patut di berikan jempol dan bogeman bagi Arka.

"Mana bisa asal ngajak gitu aja! Gue ini sibuk . Banyak kerjaan. Nggak bisa!"

"Emang gue peduli? " balas Arka dengan singkat kemudian kembali berbalik untuk melangkah pergi lagi.
Namun, lagi lagi Kayla menahannya dengan menarik celana Arka-EH! Maksudnya bagian belakang seragam Arka yang keluar.

ARKA KAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang