BAB 14

294 33 59
                                    

Seminggu berlalu begitu cepat, hari dimana Dila masuk ke SMA Royal Elit sebagai adiknya Dira sudah tiba, gadis itu sedari pukul 6 pagi sudah bersiap-siap untuk berangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seminggu berlalu begitu cepat, hari dimana Dila masuk ke SMA Royal Elit sebagai adiknya Dira sudah tiba, gadis itu sedari pukul 6 pagi sudah bersiap-siap untuk berangkat.

"Jadwalnya apa aja tadi? Biologi, sejarah, bahasa Inggris, olahraga, sama apaan nih bacanya?"

Berhubung buku-buku belajar Dira masih lengkap Dila tak perlu mengulang semua pelajaran yang sebelumnya walau kebanyakan ia tak kenal dengan mata pelajaran yang di pelajari oleh sang adik. Setelah selesai mengenaka sepatu hitam sekolahnya Dila langsung keluar kamar dan hendak turun ke lantai satu.

Di sana sudah ada Agam dan Santi yang sedang duduk di ruang makan, Agam tengah sibuk meminum kopi sambil mengecek pekerjannya di laptop, sedangkan Santi sedang menyiapkan segelas susu.

"Ini!" Santi menaruh gelas berisi susu tersebut ke depan Dila.

Dila mengangguk dan mengambil gelas tersebut, ia meminum beberapa teguk susu sebelum akhirnya bergumam dalam hati.

Kagak suka! Batin gadis itu.

"Dila nanti kalau ada apa-apa selama sekolah langsung telpon om atau tante ya!" Ujar Agam, Dila melirik pria itu sambil mengangguk.

"Mas nanti bakal ada rapat sama klien dari Singapura kan?" Tanya Santi begitu duduk di samping Agam.

Agam mengangguk, "ya meetingnya malam jadi kemungkinan aku bakal pulang agak telat, nanti suruh saja pak Usop yang jemput Dila," jawab Agam mengerutkan dahinya.

Santi mengangguk paham, Dila yang sedang mengunyah roti hanya diam menatap mereka berdua. Begitu selesai sarapan Agam dan Dila berangkat, Santi mengantarkan mereka sampai ke halaman depan rumah.

"Sampai nanti tante," ucap Dila sebelum keluar gerbang rumah.

Santi membalas melambaikan tangannya pada Dila yang sedang tersenyum lebar ke arahnya. Agam mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang menuju ke sekolah milik keluarga Mahessa, sepanjang perjalanan dila sudah disuguhi oleh anak-anak SD yang sedang bermain di tepi jalan.

Hari Senin dimana seragam merah putih mereka terlihat masih rapi dan bersih, ada juga anak SMP yang sedang menunggu angkutan umum untuk berangkat ke sekolah. Mobil mereka mendadak berhenti, Dila langsung menatap ke depan dan ternyata mereka sedang berada di lampu merah yang berada di 4 persimpangan.

"Dila ingat jangan sampai kebawa emosi nanti!" Sahut Agam tiba-tiba.

Dila memasang senyum angkuhnya sambil melipat kedua tangannya di depan, "tentu saja," jawabnya percaya diri.

Lagian gua nggak bakal kalah akting sama si landak menor itu! Pikirnya dengan penuh percaya diri.

Agam menggerakkan kembali mobil mereka lurus, memasuki area perumahan mewah yang biasanya di huni oleh para-para turis asing yang sedang datang untuk berlibur.

Dia Kembaranku [Slow Update] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang