17 (A). Pesta

6.9K 640 9
                                    

Hari demi hari Agni lalui dengan penuh kesepian.

Mati-matian ia berusaha menahan diri agar tidak berinteraksi dengan Val, bahkan ia sampai rela menginap beberapa hari di hotel agar tidak bertemu dengan istrinya itu.

Mungkin terdengar berlebihan, tapi Agni takut dirinya akan 'kelepasan' jika bertemu Val di rumah dan hal itu akan membuat Val semakin membencinya.

Untung saja hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Apa lagi kalau bukan pesta ulang tahun Renata? Hanya kesempatan inilah Agni bisa meluapkan rindu yang telah ia tahan selama berhari-hari.

Mobil Porsche milik Agni telah sampai di depan rumah Renata yang terlihat begitu megah dan mewah. Agni menengok ke arah Val, lalu mengulurkan tangannya.

Val hanya diam sambil menatap tangan Agni dengan bingung.

"Bersikaplah normal, Valerie. Aku tahu kamu sedang ingin menghindariku, tapi kita harus menghormati Renata dengan bersikap seperti pasangan romantis pada umumnya."

"..."

"Hanya untuk malam ini saja, setelah itu aku akan kembali menjauhimu," ucap Agni berusaha meyakinkan Val.

"Tanganmu gemetar," kata Val heran melihat tangan Agni yang tiba-tiba tremor. Apakah wanita itu sedang gugup?

"Iya, soalnya kelamaan tidak dipegang sama kamu." Agni terkekeh, lalu ia meraih tangan Val dengan cepat. "Kita turun?"

Val mengangguk dan mengikuti Agni turun dari mobil. Saat mereka masuk, seorang bodyguard wanita --yang wajahnya tidak ada sangar-sangarnya sama sekali-- datang menyambut keduanya.

"Selamat datang, Nona-Nona yang terhormat. Silahkan masuk, Nona Renata sedang menunggu kalian di dalam."

"Oke!" Agni mengangguk semangat, lalu sedetik kemudian ia kesal karena melihat Val sedang menatap bodyguard itu dengan tatapan kagum. "Valerie, kamu sedang lihat apa?"

"Dia tidak terlihat seperti bodyguard, tapi menurutku dia sangat keren."

Agni mendecih kesal. "Cih, keren katamu? Jelas-jelas jauh lebih keren aku daripada dia."

Val memutar bola matanya malas. "Orang mesum sepertimu mau dibilang keren? In your dream, Agni."

Tadinya Agni mau membalas dengan kalimat, "Awas saja kamu, Valerie. Aku akan menghukummu di atas kasur sampai mampus saat kita pulang nanti."

Tapi apa daya, Agni yang malang tidak bisa melakukannya untuk saat ini.

"Agni, Valerie." Renata menghampiri Agni dan Val yang baru saja sampai di taman belakang kediamannya.

"Renata, happy birthday!" Agni langsung memeluk sahabatnya itu dengan sangat erat. "Astaga, aku tidak menyangka sekarang umurmu sudah 25 tahun. Semoga tahun ini kamu bisa bertemu dengan orang yang kamu cintai dan menikah dengannya."

"Ehm, thanks," balas Renata dengan kikuk, kemudian ia menatap sinis bodyguard-nya yang sedang senyam-senyum tidak jelas. "Jeanne, kenapa kamu masih berdiri di situ?"

"Maaf, Nona." Jeanne berdeham sambil berusaha menahan senyumnya. "Kalau begitu saya permisi dulu. Nona bisa memanggil saya kalau butuh sesuatu."

"Aku baru tahu kalau kamu punya bodyguard. Orang baru?" tanya Agni setelah Jeanne pergi meninggalkan mereka.

Renata mendengus pelan. "Iya. Abaikan saja orang gila itu."

"Renata." Val yang daritadi hanya menjadi penonton kini membuka suara. "Selamat ulang tahun. Ini hadiah dariku."

MARRIAGE CONTRACT | GXG✔Where stories live. Discover now