20. Dream?

6.1K 635 58
                                    

"Kamu benar-benar mencintaiku, Valerie?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu benar-benar mencintaiku, Valerie?"

"Kamu tidak bermimpi, Sayang."

"Ini aku, istrimu, pasanganmu. Orang yang dulu kamu benci sekarang benar-benar ada di sini, Valerie."

"Aku pulang, Sayang."

Val membuka kedua matanya dengan cepat. Jantungnya berdebar kencang ketika mendengar suara lembut Agni yang mengalun indah di telinganya.

Val langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar. Ketika ia menyadari tidak ada siapapun di sini, bahunya merosot lemah dan hatinya kembali terasa hampa.

"Cuma mimpi ya?" gumam Val pelan seraya memegang kepalanya. "Kalau memang hanya sebuah mimpi, kenapa suara Agni bisa terdengar senyata itu?"

Val menghela napas berat. Mungkin semua ini hanyalah halusinasi belaka. Secara logika, kecil kemungkinan bagi siapapun untuk selamat dari kecelakaan pesawat kan? Apalagi pesawat yang ditumpangi Agni terjatuh di lautan.

Ceklek!

Di saat Val hendak turun dari kasurnya untuk mengambil minum, tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka. Dan entah bagaimana ceritanya, sesosok wanita yang akhir-akhir ini selalu ia mimpikan kembali muncul di depan matanya.

"Sadarlah, Valerie. Dia sudah mati, tidak mungkin dia hidup kembali untuk menemuiku," kata Val seraya menepuk kedua pipinya sendiri dengan keras.

"Apa yang sedang kamu lakukan, Sayang? Kenapa kamu menampar pipimu sendiri?" tanya Agni heran bercampur panik.

Agni berjalan cepat menghampiri Val namun istrinya itu malah menjerit ketakutan seraya melempari Agni dengan bantal.

"Jangaaan! Jangan dekati aku! Aku tahu kamu sudah mati dan jiwamu belum tenang. Tapi tolong, pergilah sekarang juga dan jangan menghantuiku lagi!"

Tentu saja Agni kaget bukan main karena mendapat serangan bantal melayang dadakan. Untung saja Agni sudah terbiasa dilempari bantal, jadi ia bisa berkelit dengan mudah.

"S-Sayang?! Hei, sadarlah! Aku ini Agni, bukan hantu!"

Eh?

Val langsung terdiam seribu bahasa. Kedua matanya mengamati penampilan Agni yang kini tengah berjongkok sambil memegang semangkuk bubur panas.

"Kamu ... benar-benar bukan hantu, kan?"

Agni tertawa geli. "Sejak kapan hantu bisa membawa semangkuk bubur sambil berjongkok seperti orang idiot?"

"Benar juga." Val berjalan turun dari ranjangnya, kemudian ia mendekati Agni lalu menoel pinggangnya karena penasaran. "Dan aku bisa menyentuhmu."

Agni memutar bola matanya sambil terkekeh pelan. "Kan sudah kubilang, aku ini bukan hantu. Aku belum mati, Valerie. Belum untuk sekarang."

MARRIAGE CONTRACT | GXG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang