33. The Reason

3.8K 391 43
                                    

Val tidak bisa membiarkan hubungan ini berakhir dengan penuh tanda tanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Val tidak bisa membiarkan hubungan ini berakhir dengan penuh tanda tanya.

Val benar-benar tidak mengerti, sebenarnya apa yang sedang dipikirkan Agni? Val tidak merasa telah berbuat kesalahan dan ia pikir semuanya berjalan baik-baik saja.

Ini sangat aneh dan tidak masuk akal. Alhasil, Val memutuskan untuk kembali ke rumah Agni untuk meminta penjelasan.

"Aku benar-benar minta maaf, Nona Valerie. Tapi anda tidak diperbolehkan untuk masuk ke rumah ini," ucap Gustav ketika Val sudah di depan pagar.

Saat ini di depan pagar rumah Agni terdapat lebih banyak bodyguard yang berjaga-jaga. Seolah-olah Agni sengaja memasang mereka dengan sebuah alasan khusus.

"Kalian berani menghalangiku?" desis Val tajam. "Minggir! Biarkan aku masuk! Aku ingin berbicara dengan Agni secara langsung."

"Sekali lagi kami minta maaf, Nona. Tapi Nona Agni sendiri yang memerintahkan kami agar tidak membiarkan Nona masuk."

"Agni ... yang menyuruh kalian?" tanya Val tak percaya.

Gustav tersenyum getir. "Ya, Nona."

"Kalau begitu sampaikan kepada si Pengecut itu. Aku akan tetap menunggu di sini sampai dia mau menemuiku."

"Nona Valerie--"

"Keputusanku sudah bulat, Gustav. Kalau ada yang bisa mengusirku, hanya Agni orangnya. Kamu ingin aku segera pergi dari sini, kan? Kalau begitu suruh majikanmu untuk datang menemuiku. Sekarang."

Gustav menghela napas berat. Menghadapi dua orang yang sangat keras kepala memang benar-benar menyusahkan.

Karena tidak punya pilihan lain, akhirnya dengan terpaksa Gustav memasuki rumah untuk menyampaikan pesan Val kepada sang majikan.

[*]
[*]
[*]

"Jadi ... dia tidak mau pergi ya?" balas Kanaya setelah Gustav menyampaikan pesan Val kepada Agni.

"Agni, aku rasa sebaiknya kamu harus berbicara dengannya. Kamu tahu sendiri kan kalau Val juga sama keras kepalanya denganmu?" saran Ivar kepada Agni.

"Tidak," kata Agni dengan suara datar. "Biarkan saja dia."

Kanaya memegang kedua pundak Agni, lalu ia mengusapnya dengan lembut.

"Yang dikatakan Ivar ada benarnya juga, Agni. Semakin cepat kamu menemui Val, maka semakin cepat juga masalah ini akan selesai," ucap Kanaya berusaha membujuk Agni.

Agni menepis tangan Kanaya dari pundaknya. "Apa ucapanku masih kurang jelas di telinga kalian? Kalau aku bilang tidak, maka artinya tidak. Sampai kapanpun juga aku tidak akan menemui dia lagi. Paham?"

Baik Ivar maupun Kanaya langsung terdiam dan tidak berani menentang keputusan Agni lagi. Yang bisa mereka lakukan saat ini adalah berada di sisi Agni dan menemani wanita itu.

MARRIAGE CONTRACT | GXG✔Where stories live. Discover now