25. First Truth

5.6K 520 45
                                    

Yuhuu akhirnya aku update kali ini. Ada yang nungguin gak nih? Heheu🥲

Di sepanjang perjalanan pulang, Agni jadi lebih banyak diam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di sepanjang perjalanan pulang, Agni jadi lebih banyak diam. Val yang menyadari itu tentu saja bingung. Apakah topik memiliki anak begitu sensitif untuk Agni? Tapi kenapa? Val tidak bisa mengerti sama sekali.

"Agni, soal yang tadi ... aku minta maaf."

Agni melirik sekilas ke arah Val. "Minta maaf soal apa?"

"Soal keinginanku untuk memiliki anak." Val tertunduk. "Aku tidak bermaksud membuatmu kesal atau tersinggung, Agni. Jadi aku mau minta maaf padamu."

Agni tersenyum tanpa menatap Val sama sekali. Pandangannya fokus ke depan karena ia sedang menyetir.

"Aku tidak kesal, Sayang. Jangan khawatir soal itu."

"Tapi tadi reaksimu--"

"Kalau kamu memang sangat-sangat menginginkan seorang anak ... oke, ayo kita lakukan," kata Agni di luar dugaan. Seulas senyum kecil tercetak di bibir wanita itu saat mengatakannya. "Selagi kamu senang, aku akan melakukannya."

"Tidak." Val berucap tegas, membuat Agni cukup kaget.

"Tidak?"

"Ya, tidak."

"Tapi kenapa? Bukankah tadi kamu ingin sekali punya anak? Kenapa tiba-tiba kamu berubah pikiran?"

Val terdiam sejenak, ia mengamati wajah Agni dengan teliti untuk memastikan sesuatu dari sana.

"Kamu berbohong, Agni."

Agni menginjak remnya secara mendadak lalu menatap Val tidak mengerti.

"Berbohong? Apa maksudmu?"

"Aku sudah sering melihat senyumanmu, Agni. Dan sekarang aku sudah hapal dengan arti semua senyumanmu itu."

"..."

"Saat kamu tersenyum tadi, kamu tidak tulus. Kamu terpaksa melakukannya," kata Val tanpa ragu sama sekali. "Asal kamu tahu, Agni. Aku paling tidak suka kalau kamu berpura-pura seperti ini. Aku benci dengan orang yang suka berbohong."

"Valerie--"

"Cukup." Val mengangkat tangannya untuk menghentikan ucapan Agni. "Kalau kamu memang tidak mau punya anak, tidak apa-apa. Tapi tolong kasih aku alasan supaya aku mengerti."

Alasan?

Andai saja alasannya sederhana, maka tidak sulit bagi Agni untuk mengatakannya. Tapi masalahnya ... Agni tidak bisa mengatakannya pada Val. Tidak untuk sekarang karena Agni belum siap untuk resiko ke depannya.

"Kenapa kamu diam? Jangan bilang kamu berniat untuk menutupi semuanya dariku?"

"Bukan begitu, Valerie." Agni menggigit bibir bawahnya cemas. "Aku ... belum siap ... anak ..."

MARRIAGE CONTRACT | GXG✔Where stories live. Discover now