Part 14

1K 107 0
                                    

Malam ini Gracio dan anak buah nya pergi mencari Ara,karena Chika sudah memberitahu nya bahwa Ara telah di culik.
Gracio dan anak buah nya mencari petunjuk lewat sekitar minimarket tempat terakhir Ara berada.

"Bos kita belum punya petunjuk apa pun,bagaimana kalo tanya sama nona Chika kemana arah mobilnya mungkin kita bisa lebih cepat menemukannya"ucap Radit bodyguard kepercayaan Gracio

"Sebentar saya telfon Chika"ucap Gracio,ya setelah Chika menelfon sang papah menyuruh nya pulang biar ini urusan mereka saja

Di telfon

"Chika...halo nak"
"Iya pah gimana Ara udah ketemu"
"Belum sayang,papah mau nanya terakhir kamu liat mobil nya warna apa,dan ke arah mana"
"Warna silver plat B di belakang kaca mobil nya ditutup pake chat merah pah"
"Iya nak makasih ya,ini papah sama yang lainnya lanjut cari Ara"
"Iya pah"

Tut
Sambungan terputus

Tiba tiba Gracio teringat sesuatu

"Vito,ya apa benar dia"

Lalu dia mencari kertas alamat yang di berikan oleh ibu panti
"Radit saya sudah menemukan dimana anak saya"ucap Cio

"Baik pak kita akan segera kesana"ucap Radit

"Siapkan bodyguard lebih banyak lagi"perintah Cio
"Siap bos"












Sisi lain

Ara sekarang berada di dalam gedung kosong,dimana sekarang ia telah diikat di kursi.

"Ahh,gw dimana ini gelap sepi lagi nih tempat apa sih"
"Kak Chika tolongin Ara kak hiks,hiks"Ara mulai menangis ia sekarang ketakutan,ia sangat takut dengan gelap

Braak
Pintu terbuka dengan sangat keras

"Papah Vito"batin Ara

"Hai sayang apa kabar mu"ucap Vito,dia mendekati Ara dan mengusap pipi ara

"Hah om Vito"ucap Ara ia terkejut lantaran ada sang papah di sana

"Jangan memanggilku om,saya ini papah kamu bukan om kamu"ucap Vito,ia sedikit geram dengan Ara lalau Vito mencengkeram pipi Ara dengan sedikit kuat

"Aws sakit om lepasin"ringis Ara
"Jangan panggil saya om"
"Anda menyuruh saya untuk memanggil anda papah,lalu dulu kemana snda saat saya berada di panti mengapa anda menaruh saya di panti apa maksudnya hah"ucap Ara,ia tersulut emosi

"Ga usah bahas masa lalu"bentak Vito

"Permisi bos di depan ada yang cari"ucap salah satu bodyguard Vito

"Jaga dia"perintah Vito kepada bodyguard nya

"Siap bos"

"Om tolong lepasin ikatan saya om,tangan apa sakit om plis"ucap Ara sambil memohon

Sang pria yang merasa iba pun segera melepaskan ikatan itu.

"Makasih om,semoga rezeki om lancar yah,terus tambah istri juga.ya udah om aku keluar dulu ya udah di tunggu papah tuh"ucap Ara ia langsung keluar saja dari gedung itu

Diluar

"Pak Gracio,kenapa anda bisa di sini"
Ya Gracio sudah datang bersama dengan puluhan bodyguard nya

"Selamat malam pak Vito"ucap Gracio sembari tersenyum

"Ngapain anda kesini hah"marah Vino
"Oh tentu saja saya akan menjemput putri kecil saya,apakah itu salah"ucap Gracio dengan senyuman Smirk nya

"Heh,tidak akan semudah itu,Ara adalah anak saya dan saya berhak untuk Ara"

"Oh ya"ucap Cio,dia melihat ke sekeliling dan dia melihat Ara yang keluar yang sedang berjalan mendekati nya dengan menindik

"Jadi saya minta kamu pergi saja,urus saja keluarga mu itu jangan ikut campur keluarga saya"ucap Vito dengan wajah dingin

"Hem baiklah saya akan pergi,come on baby"ucap Cio sembari merentangkan tangannya.
Vito yang melihat itu sedikit heran

Lalu dari arah samping Ara berlari dengan cepat dan memeluk Gracio sangat erat

"Papah Ara takut di sana gelap Ara gak suka,Ara mau pulang ikut papah aja,Ara mau ketemu kak Chika sama mamah pah,ayo kita pulang saja pah Ara takut gelap hiks hiks"Gracio yang mendengar Ara menangis segera menenangkan nya

"Apa apa an ini,kenapa dia bisa keluar"ucap Vito pelan

"Kevin tolong urus semua,saya akan pulang bawa mobil sendiri"ucap Cio

"Baik bos,hati hati dijalan"
Gracio hanya mengangguk,lalu ia menggandeng Ara untuk masuk ke mobil


















Bersambung...
Jangan lupa vote
Bye:)

my beloved sister(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang