Tiga Puluh Enam

4.1K 801 238
                                    

Flashback

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Flashback

•••

Berita Terkini

Pemilik Klub Sepak Bola Javier FC, Antonio Javier di duga sebagai terdakwa atas beberapa kasus yang selama ini ditutupi oleh pihak hukum Kejaksaan Gaulieno Swasta. Pemilik perusahaan Konstruksi Menara Javier tersebut akan ditahan selama sepuluh bulan selagi menunggu tindakan lebih lanjut dari Kepolisian Kota Madrid.

Kami melaporkan dari—

Pip.

Sebuah remote diarahkan ke atas guna mematikan televisi yang berada di depannya. Posisi benda elektronik yang menempel di tembok kamar inap milik seorang pasien bernama Itoshi Sae sudah bukan sorotan perhatian dari dua penghuni itu.

Melainkan, kearah pemuda tersebut.

Beserta sendok dengan isi nya suapan bubur yang diarahkan mendekati mulut si pasien.

"Pesawat datang, katakan Aaaa—"

"Hentikan. Aku bukan anak kecil"

"Kau mau sembuh atau tidak?"

"Aku ini cedera. Bukan demam, bodoh"

"Kau yang bodoh!"

[Name] menaruh lagi sendok itu di mangkuk dengan suara decakan kesal akibat Sae yang menolak mentah-mentah untuk disuapi oleh nya. Ia mendelik sinis ke arah pemuda tersebut, walaupun tak digubris. Sang gadis merutuk diri sendiri sebab tak bisa melawan hati nya yang ingin merawat Itoshi.

Sudah lewat dua bulan.

Gadis berambut hitam sebahu rajin mengunjungi rumah sakit disela kesibukannya. Tak luput ia mengajak si pasien keluar sesekali seperti berkeliling ke taman rumah sakit, dan menemaninya untuk fisioterapi dengan dokter secara rutin.

Ia lakukan kegiatan itu dalam waktu dua bulan penuh tanpa jeda.

Hijau teal milik Sae mencuri pandang kearah visual si gadis yang tengah memasang ekspresi jutek. Bukannya terkesan menyeramkan, justru Itoshi menahan tawa dalam batin. Pemuda itu sering jahil tapi pandai menutup rasa puas dengan wajah datar khas nya itu. Sehingga, mereka selalu terlihat berdebat satu sama lain, dan berakhir Sae yang menang.

[Name] punya lawan yang tangguh.

Sae mengambil remote, ia kembali menghidupkan lagi siaran televisi yang sempat dimatikan oleh kaum hawa. Tidak ada yang berbicara, mereka hanya diam sambil menonton berita mengenai seputar dunia olahraga. Ya, itu sudah menjadi kebiasaan bagi kedua sejoli menghabiskan waktu tanpa harus diisi topik obrolan yang tidak bermanfaat. Bukannya canggung, tapi mereka lebih suka menyalurkan kebersamaan dalam sentuhan.

Yap. 

Sebuah genggaman yang tak kunjung lepas sedari awal [Name] masuk ke kamar inap Itoshi Sae.

Sudah lebih dari dua jam lama nya, tangan berukuran lebih kecil berada ditepi ranjang yang terkunci oleh jemari tangan yang selalu mengusap lembut tangan [Name]. Aneh nya, ia benar-benar tidak mempermasalahkan tindakan Itoshi yang suka seenak jidat ini. Sisi lembut dari Itoshi hanya ditunjukkan kepada si gadis yang ada di hadapannya. Terkadang, pemain sepak bola Jepang itu juga yang mengawali pembicaraan.

Overdose || Blue Lock Where stories live. Discover now