5. cukup gue

2K 166 55
                                    

🔥

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🔥

"Enggak..!!"

"Cuma lo al! Cuma lo yang bisa bantuin gue supaya the ridels bisa balik kaya dulu, meski nanti. tanpa gue" lirih ghazi pelan

Ali terdiam..

Sahabatnya itu memang hanya memberikan perumpamaan kepadanya, hanya saja kenapa ia merasakan hal berbeda?
Kenapa yang dikatakan ghazi seolah. adalah hal yang benar-benar akan terjadi.

Apa yang harus dirinya jawab?
Dan kenapa sahabatnya ini diberikan penyakit mematikan seperti ini?

"Bantuin gue ya al?" Lirih ghazi namun tidak ada jawaban.

"Lo diem, dan gue anggap 'iya' sebagai jawaban dari lo al" ujar ghazi tanpa persetujuan dari ali membuat ali hanya bisa menghela nafas kasar membuat ghazi hanya bisa tersenyum miring melihat reaksi dari sahabatnya itu.

📍Camp ridels

Ghazi berulang kali dan sangat cepat memukul samsak tinju dengan sangat kuat, keringat terus bercucuran dari dahinya namun tidak ada niatan dirinya untuk menghentikan aktifitas yang ia lakukan yang cukup menguras tenaga.

"Zi. . . rest dulu, capek kan lo?" Ujar vano dan bertanya diakhir kalimatnya sembari melemparkan air mineral kepada sahabatnya itu dan juga melemparkan handuk kecil berwarna hitam agar ghazi bisa menyeka keringat yang membasahi wajah juga lehernya.

Dan mulai membasuh kepalanya dengan air mineral yang vanno berikan hingga habis tak bersisa.

"Yang lain pada kemana van?" Tanya ghazi sembari mengusapkan handuk kecil kewajahnya dan juga lehernya.

"Bisma sama roki ke ridels cafe buat ngecek pendapatan bulan ini!  Yang lainnya gue gak tau. tapi ali biasanya bareng lo zi? Kan kalian satu fakultas bahkan satu kelas" tanya vanno.

"Biasa, lagi ngurus dana beasiswa dia. kan belum diurus yang bulan ini! Dia juga mau jual motor dia yang udah gak kepake buat tambahan biaya kuliah nissa ke US"

"Ali bener gak mau terima bantuan dari kita zi? Sampe kapan dia terus nabung dan cari uang mati-matian buat sekolahin adiknya ke US" tanya vanno pelan.

"Lo juga kalo diposisi ali pasti bakalan nolak van! Lo tau kan? Dari dulu ali selalu nolak dibantu jika punya masalah finansial. sejak usaha bokapnya bangkrut ali selalu berjuang mati-matian setelah lulus SMA buat bisa ngumpulin uang buat dia kuliah dan syukurnya dia malah dapet beasiswa. kita cukup support dia aja van" ujar ghazi.

"Eh zi lo mimisan anjir, darahnya berentiin dulu" ujar vanno panik sembari dengan cepat berlari kearah ghazi dan menghambat darah itu menggunakan handuk yang sebelumnya ia lemparkan kepada sahabatnya.

GHAZI ~ (END)Where stories live. Discover now