"Neng [Name] udah denger belum?"[Name] mengerutkan keningnya bingung,
"denger apa, ya, Buk?"
Saat ini, istri tercinta Blaze sedang kumpul bersama ibu-ibu komplek. Kata Blaze, kalau misal diajak ya terima aja. Ngobrol bentar, nanti kalau sudah capek, izin pamit aja.
Kata Blaze, kuncinya jangan takut.
Ya gimana ya, di komplek ini [Name] hampir gak pernah berinteraksi sama tetangga, dia nempel terus sama Blaze kalau misal ketemu tetangga. Sampe tetangga geleng-geleng.
"Itu, loh, ada anak baru tinggal di sini. Denger-denger katanya dia cantik, tapi centil banget! Hati-hati Neng [Name], suaminya bisa-bisa diembat, loh."
Astaghfirullah ... ini gosipnya udah dikonfirmasi atau belum, nih?
"Heh! Ibu gaboleh gitu, ih. Denger dari siapa?"
"Loh, bukan denger tapi kejadian! Tadi malem kepergok dia godain suaminya Neng Ayu Yu."
Oke, sip, sudah terkonfirmasi.
"Masa, sih, Buk?"
"Beneran! Makanya sana udah kamu pulang, tungguin Mas Blaze pulang."
Si ibu menepuk-nepuk punggung [Name] menyuruhnya untuk berdiri. Hampir saja [Name]-nya nyungsep ke depan. Soalnya ditepuknya kayak ngedorong.
"I-iya, Buk. Ini saya mau pulang."
"Nah, hadang itu cewek! Hidup jaya selalu rumah tangga Mas Blaze, Neng [Name]!"
[Name], sih, cuma bisa ketawa-ketawa kecil. Syukur, deh, tetangga sekitar ngeship mereka.
————☆。
"Akhirnyaaa sampe!"
Blaze berkacak pinggang begitu ia memarkirkan mobilnya di parkiran rumah. Hari ini dirinya cukup banyak melakukan pekerjaan dibandingkan hari-hari sebelumnya.
"Eh, ada Mas Blaze. Baru pulang, ya?"
Wanita cantik dengan dress selutut berwarna merah muda itu tersenyum manis ke arah Blaze, sedangkan yang disapa tadi menatap bingung ke arahnya.
"Maaf ... siapa, ya, Mbak?"
"Hahaha~ Mas Blaze bisa aja bercandanya ih! Aku baru mulai tinggal di sini dua hari lalu, enak, ya, di sini? Sejuk~"
"Oh, tetangga baru, toh! Jangan panggil pake Mas, Mbaknya keliatan seumuran sama saya, panggil Blaze aja, hehehe."
"Wah, boleh-boleh. Mau sekalian tukeran nomor, gak, Blazee?"
Blaze mengerutkan keningnya bingung, dia sudah merasakan hawa-hawa tak enak.
"Buat apa, ya?"
"Buat kontakan aja, hehehe."
Mendengar alasan si wanita, Blaze langsung teringat pesan Taufan dan Gempa terkait hal seperti ini.
'Inget, ya, Blaze! Kalo ada cewek caper minta tukeran nomor jangan pernah terima! Kecuali itu buat urusan kerjaan atau apa. Hargain [Name], inget, kamu ada Istri!'
Memang, Taufan berguna pada waktunya.
"Maaf, Mbak. Sekip."
"Loh, Blaze? Kamu udah pulang?"
Suara dari wanita lain terdengar di telinga Blaze, namun, yang ini terdengar lebih halus dan sangat Blaze kenal.
"SAYAAANGNYA BLAZEE! UDAH, DONG!"
Masa bodo dengan wanita yang cari perhatian tadi, Blaze sudah lebih dahulu berlari lompat ke pelukan hangat [Name].
"Kamu wangii, baru mandi?"
![](https://img.wattpad.com/cover/327627365-288-k349409.jpg)
YOU ARE READING
introvert; b. blaze [√]
Fanfiction❛❛BoBoiBoy Blaze x Reader❜❜ 𝘉𝘭𝘢𝘻𝘦 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘦𝘹𝘵𝘳𝘰𝘷𝘦𝘳𝘵 𝘥𝘢𝘯 [𝘕𝘢𝘮𝘦] 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘯𝘵𝘳𝘰𝘷𝘦𝘳𝘵. 𝘑𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘰𝘭𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯𝘨. 𝘋𝘪𝘵𝘢𝘮𝘣𝘢𝘩, 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘶𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩...