"Blaze?" [Name] sedikit menggoyangkan tubuh suaminya yang masih tertidur. Ini jam dua pagi, pada umumnya orang-orang tidur jam segini. Namun, [Name] terbangun karena perutnya ini mendadak merasa lapar."Hng ... kenapa, Sayang?"
"Aku mendadak mau masakannya Hali...."
Aduh, permintaan [Name] kenapa selalu yang ngancem nyawa Blaze, sih?
"[Name], ini jam dua pagi."
Blaze tahu lah, pasti jam segini kakaknya itu sudah tidur sambil peluk mesra sama istrinya. Masa iya dia ganggu? Sama aja dia bangunin singa berarti.
Blaze udah kenyang banget nyoba masakan Halilintar selama zaman sekolah dulu. Gak kalah enak sama masakan Gempa, cuma kadang Halilintar kalo masak, tuh, keasinan dikit. Kadang, ya. Bukan selalu.
[Name] sudah tiga kali mencoba masakan Halilintar, dan hasilnya ia candu dengan masakan Halilintar. Halilintar kan, selalu masak berdua dengan istrinya karena kondisi sang istri. Nah, [Name] dan Blaze pernah dikirimin hasil masakan mereka. Karena rumah mereka berdua gak begitu jauh.
Sengaja, istri Halilintar sama Blaze ini udah bestie banget. Blaze nyaranin Halilintar buat beli rumah deket sama rumahnya. Biar dia gak misah jauh-jauh amat sama bestienya itu.
Mereka ini termasuk duo pasutri yang suka apa-apa bareng, karena Blaze dan istri Hali yang sangat bersahabat. Mereka udah pernah double date, staycation bareng, liburan bareng juga udah pernah. Hubungan Blaze sama Halilintar juga jadi deket karena itu.
"Tapi aku mau masakan Hali."
Aduh, akan dimarahi seperti apa dia jika menelpon kakaknya sekarang juga? Oke lah kalo yang diganggu itu Taufan atau Gempa, pasti mereka berdua cuma kesel doang tapi diturutin. Kalo Halilintar, sih, ya ... Blaze mikir dua kali dulu, deh.
"Kamu katanya sayang banget sama aku, Blaze. Jangan-jangan itu bohong, ya?"
Walah, mainnya pake ginian. Langsung lah Blaze bangun, ngambil HP-nya terus nyari kontak Halilintar. Demi ayang, apa yang gak?
"Demi kamu, [Name]. Ini bukti aku sayang banget sama kamu!"
Tak lama, ia memencet nomor Halilintar lalu menelponnya. Entah bagaimana nasibnya habis ini. Semoga saja anaknya ini lahir dengan kondisi Blaze masih baik-baik saja.
Tut... Tut...
"Ukh―halo, kenapa Blaze?"
Suara baru bangun tidur kakaknya itu terdengar di telinga Blaze, rasanya geli-geli gimana gitu. Blaze lebih milih suara Halilintar yang biasanya.
"Bang, Blaze sayang banget sama Abang."
"Gausah banyak bacot. Masalah apa lagi ini?"
To the point, ya. Iya lah, jam dua pagi diganggu, yakali Halilintar mau basa-basi.
"Hehehe ... itu, [Name] ngidam."
"Terus? Urusannya sama gue apa? Lo kan suaminya. Lo mau gue keluar beliin yang bini lo pengen gitu? Effort lo mana, Blaze."
Ini effort nya Blaze, wahai Halilintar. Dia rela nyawanya kenapa-napa demi [Name].
"Bukan gitu, Bang! Masalahnya, [Name] ngidam mau masakan Abang. Makanya Blaze nelpon Abang jam segini ... hehehe."
"...."
"Halo? B-bang?"
"Haish ... bini lo mau makan yang pedes gitu, gak? Gue tadi malem masak, tapi agak pedes menunya. Kalo bini lo doyan, gue panasin aja gapapa, kan?"
Wah, siapa sangka Halilintar akan menuruti kemauannya tanpa memarahi dirinya?
"Um, [Name], kamu mau makan makanan agak pedes gitu, gak?"
"Boleh, deh. Yang penting masakan Hali."
Mendengar jawaban [Name], Blaze mengangguk lega. Untung [Name]-nya juga gak yang banyak mau gitu.
"Iya, Bang. Boleh dipanasin aja. Kata [Name] yang penting masakan Bang Hali."
"Oke, bentar. Istri gue gak bisa gue tinggal sendirian. Lo yang ke rumah gue, ya?"
"Siap, Bang! Makasih, yak."
"Hem."
Blaze sebenarnya juga tak bisa meninggalkan [Name] sendirian di rumah. Tapi, ada dua belas ayam yang siap menjaga [Name]. Tak apa, Blaze yakin ayam-ayamnya akan menjaga [Name] dari segala penjahat.
"Aku nanti ke rumah Bang Hali buat ambil makanannya, kamu di rumah bareng dua belas prajuritku aja, gapapa, kan?"
"Iya. Cepet sanaaa ke rumah Hali, aku gak sabar mau makan masakannya."
Blaze langsung disuruh berdiri oleh [Name] dengan cara dirinya dipukul kecil dan didorong agar turun dari ranjang.
Aduh, dasar, bumil.
"Iya, Sayaaang. Ini aku pake jaket dulu."
――――☆。
"Nih," Halilintar menyodorkan paperbag berisi masakan miliknya pada si adik yang baru saja sampai di rumahnya. Penampilannya sangat acak-acakan sekarang, benar-benar seperti orang baru bangun tidur.
"Hehehe, makasih, Bang. Maaf Blaze ganggu waktu tidur Abang."
Sopan, lah, Blaze. Gini-gini Blaze juga bisa sopan. Apalagi dia habis ganggu singa yang lagi tidur.
"Hem. Buru pulang, nanti gak anget lagi kalo lo lama-lama di sini."
"Iya, Bang. WOYY NYEET, GUE DULUAN YA!"
Blaze berteriak ke dalam rumah, bermaksud pamit pada istri Halilintar yang juga bangun jam segini karena suara telpon Halilintar tadi, yang ternyata pelaku telpon itu Blaze.
"Maksud lo apa ngatain bini gue monyet?"
"Ampun, Bang."
Langsung ngibrit lari lah Blaze ke motor, sebelum kena amuk abangnya. Padahal nyet itu panggilan mesra Blaze sama istri Hali.
Istri Hali juga manggil Blaze bekantan, tuh. Mereka berdua adil, kok.
Setelahnya, Blaze langsung pulang ke rumah. Ia harus cepat sebelum [Name] malah tak mau lagi makan masakan Hali dan ganti ngidam yang lain.
"Sayang, aku balik!"
"Mana Blaze, masakan Hali?"
[Name] mana peduli, yang dia pedulikan saat ini adalah masakan Hali yang sudah sangat ia tunggu-tunggu sedari-tadi.
"Nih, makannya pelan-pelan aja. Kalo kamu makannya napsu banget kayak kemarin, nanti muntah lagi."
"Iyaa, aku cuma bakal makan lima suap."
"Loh, kok dikit banget? Itu Bang Hali bawain sampe dua porsi, loh."
"Ya gapapa, kan nanti sisanya yang makan itu kamu? Iya, kan?"
"Loh―"
"―kan kamu sayang aku, Blaze."
Buset, ni [Name] semenjak hamil, sengaja banget memperalat Blaze. Atau anaknya yang memperalat Blaze?
"Hahaha iya, [Name], iya. Demi kamu apa yang enggak, sih...."
_________
WKSJSJSJ AKU KEMALEMAN
adakah yang masih bangun? Sorry banget, aku lupa update HAHAHAHA, kebiasaan banget yh zira. 😔
dobrak aja wallku atau dm kalo aku belum up sampe jam sembilan malem 😭😭👍
soalnya aku kebiasaan banget lupa.
Btw hali paham banget yh sama blaze. Dia tau blaze juga kesusahan dan ngerasa ga enak ganggu dia, apalagi nem hamil gitu kan. Dia sebagai kakak ipar mau membantu lah.
Walau agak sebel karena Blaze ganggu dia jam dua malem, mana ngatain istrinya monyet lagi.
See u hari selasa??

YOU ARE READING
introvert; b. blaze [√]
Fanfiction❛❛BoBoiBoy Blaze x Reader❜❜ 𝘉𝘭𝘢𝘻𝘦 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘦𝘹𝘵𝘳𝘰𝘷𝘦𝘳𝘵 𝘥𝘢𝘯 [𝘕𝘢𝘮𝘦] 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘯𝘵𝘳𝘰𝘷𝘦𝘳𝘵. 𝘑𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘰𝘭𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯𝘨. 𝘋𝘪𝘵𝘢𝘮𝘣𝘢𝘩, 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘶𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩...