Jejak
Sudahkah kisahmu? Lelahkah tubuhmu Ya kutanya padamu
Jangan sekali-kali jangan Penatkah kakimu Goyahkah pendirianMu Lemah!
Sang penjaga pagi Pengantar senja
Bahkan pengantar malam Tau bahwa kelam kelabu Kedua paruh Bayah itu
Memapah hati, mendorong senyum Bahkan membunuh lelah
Tahukah kamu siapa yang berdarah
Demi sebuah hati kau lahap dengan bahagia Kejam kamu kejam tidak kita kejam
Pernahkah kau bertanya Apa yang terbesit di hatinya,
Tidak lelahkah, kapan ia menyerah Bahkan Surya dan kegelapan pun kalah
Kuat sungguh kuat ya mereka kuat Memapah lelahnya langkah, Menahan lancangnya si kaya
Menjual nyawanya di atas ketinggian dan kedalaman
Lantas nurani dimana, marahkah kamu marah
Siapa dirimu melawan si berada Pecundang!
Bukan pejuang, kamu sang pejuang Baru ku lihat si pendekar menangis Si wanita baja meratap
Sesak aku sesak
Sakit, pedih, kenapa tak berdarah Sungguh! Sungguh ini pedih
Berbaliklah!
Lihat sang kejora disana Sayupkah?
Tidak tentu tidak !
Nurani tak mati berkobar dalam api Mainkanlah sandiwara hidupmu Rombaklah naskah pedih ini
Lihat ayo lihat
Banyak yang membangun gedung megah Tempat hati yang pernah rapu
Jiwa yang pernah terluka berteduh
Dan pilu sayatan yang meremukan keyakinan Kamu ya kamu hebat
Sungguh hebat
KAMU SEDANG MEMBACA
Karya Puisi 1A
RandomAkun resmi Kelas 1A Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Singaperbanga Karawang Dosen Pengampu : Dr. Een Nurhasanah, S.S, M.A, CIRR