HASIL KARYA CERPEN LIA WULANDARI

44 0 0
                                    

SECUIL PERASAAN TAK DIINGINKAN TIBA-TIBA DATANG


Aku menyesal! Mengapa ini harus terjadi?

Aku Liwul, siswa Sekolah Menengah Atas yang saat ini menduduki kelas 12 semester satu. Ketika aku membuka mata, matahari yang terbit di sebelah Timur dengan cahaya kehangatannya menerangi dunia, rupanya waktu sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi yang berarti mengharuskan aku untuk berangkat sekolah, sekolah yang berlokasi agak jauh dengan tempat tinggalku mengharuskan aku untuk berangkat lebih awal. Hanya tersisa 30 menit bel sekolah bertanda masuk akan berbunyi. Aku panik, pikiranku tak karuan semua kulakukan secara terburu-buru mulai dari mandi hingga memakai seragam sekolah. Untung saja buku pelajaran apa yang harus dibawa hari ini sudah kusiapkan ketika malam hari. Aku bergegas ke sekolah tanpa mendahului sarapan terlebih dahulu,aku berangkat pukul 6.40, yang dimana aku bersiap-siap hanya sekitar sepuluh menit saja.

Bruhhhhh....!

Nafasku tersengal-sengal

Pukul 6.55 WIB aku sampai disekolah, dengan keringat berlumuran dikarenakan panik takut terlambat ditambah cuaca yang sangat cerah pagi itu membuat keringatku keluar cukup deras. Tidak lama kemudian kelas dimulai dan kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasanya.

Kriiingggg...... kriiinggggg.

Bel istirahat berbunyi, pembelajaran seketika dihentikan dan siswa satu sekolah keluar dari ruang kelasnya dengan serentak yang mengakibatkan kantin dipenuhi oleh siswa. Cukup padat memang, harus rela berdesakan dan sedikit sabar agar mendapatkan giliran untuk membeli dan mendapatkan makanan. Perut ku yang sangat lapar dikarenakan tidak sarapan tadi pagi, sehingga aku sangat tidak sabar untuk mengisi perut yang keroncongan ini. Aku ke kantin bersama ke tiga teman dekatku. Engap dan berdesakan yang dirasakan ketika hendak membeli makanan di kantin ketika jam istirahat tiba. Mau tidak mau harus rela berdesakan karena waktu istirahat terbatas. Hanya sekitar tiga puluh menit saja. Akhirnya, sebungkus nasi dan satu botol air telah didapatkan aku dan temanku, dan setengah berlari kami kembali ke kelas.

Aku menabrak laki-laki yang sebelumnya belum pernah ku lihat di sekolah ini. Spontan aku meminta maaf, saat kulihat wajahnya laki-laki itu berkulit putih, tinggi, dan rupanya cukup ganteng. Dia tidak marah, hanya membalas maaf ku dengan senyum ramah bertanda ingin kenal. Belum ku ketahui namanya siapa, cukup misteri memang. Ah sudahlah, cacing yang ada didalam perut ini sudah lama bersuara dan aku tidak bisa menahan lebih lama lagi, aku makan dijam istirahat dan setelah makan bel kembali berbunyi yang berarti waktu istirahat sudah selesai, pembelajaranpun dimulai kembali, tidak terasa waktu terus berjalan dan pembelajaran hari itu telah selesai dilanjut besok pagi.

Kringgggg..kringgg... kringgg.... Kringgg.

Pukul 12.30 Bel kembali berbunyi empat kali menandakan pembelajaran hari itu selesai. Ini yang membuatku cukup malas untuk segera keluar dari kelas dan menuju tempat parkir. Tidak hanya kantin yang selalu berdesakan, tempat parkir pun sama. Aku bersama beberapa teman dekat ku tidak langsung keluar kelas, kami menunggu beberapa menit supaya tempat parkir tidak cukup padat, sekitar sepuluh menit kami menunggu dibarengi dengan berbincang dan tertawa akhirnya kami keluar kelas menuju tempat parkir yang sudah tidak padat lagi. Ketika aku hendak mengambil motor tiba-tiba aku bertemu dengan laki-laki yang tadi kutabrak dengan tidak sengaja. Dia tersenyum dan menghampiriku, perbincangan kecil antara aku dan dia dimulai.

'' kamu kelas 12 ya?" pertanyaan Rudi yang pertama dilontarkan padaku menandakan bahwa dia ingin mengenaliku lebih dekat.

"iya". Ku jawab sambil tersipu malu

Rudi bertanya lebih lanjut lagi dengan khas Ngapaknya "kamu rumahnya dimana?"

"Aku di Perumahan Griya Blok Z, lumayan jauh dari sekolah" Jawabku.

Karya Puisi 1ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang