HASIL KARYA CERPEN INTAN MAULIDIA

44 0 0
                                    

SEBUAH EPILOG TANPA PROLOG

Kisah yang tak pernah dimulai, namun sudah berakhir tanpa kata selesai

Hari itu...

Untuk sekian kalinya aku berbohong dengan perasaanku. Ini bagaikan membunuh diri sendiri secara perlahan. Membiarkan diri ini menyebrangi lautan di tengah gelapnya malam, tanpa cahaya bulan dan bintang kecil pun tak terlihat di atas awan. Hanya satu yang ku harapkan bahwa saat ini akan ada sebuah mercusuar yang memberi ku jalan dan tempat untuk beristirahat serta membuatku melupakan segala hal yang telah terjadi semalam.

Dia bagaikan pelangi setelah hujan. Sempurna sosok nya sangat sempurna. Bahkan tak ada celah yang salah dalam dirinya. Pemilik senyum paling indah di semesta. Untuk itu aku masih akan terus bersama denganmu. Bayu Samudera

Sosoknya yang lembut, seperti embun dipagi hari yang cerah. Tak banyak yang harus ku tuangkan dalam cerita tentang dirinya, karena "he's like a Google. everything what im searching for. " Mikayla putri

Di sebuah rumah besar milik keluarga Nasution. Aku berteman dengan putrinya Chintya Putri Nasution.

"Kay, gila sih aku tidak habis pikir sama papah, masa iya aku dijodohin cuma karena perusahaan, kaya ngejual anak sendiri. "

"Hmm, yaa lagian umur mu emang udah sepatutnya buat nikah cici, yaa kan lumayan aku jadi pagar ayu wkwkwk. "

"Yaa kamu sendiri emng gamau nikah kayy? Cowo seganteng Reza aja di tolak, mau yang seperti apa sih type mu kayy? " tanya cici penasaran.

"Yang setampan dan semapan Park Jimin lahh cii, wkwkw"

"Hahahahahaha"

Setelah itu kami sibuk memilah milih pakaian yang akan di kenakan untuk pertemuan pertama cici dengan cowo yang bernama bayu samudera itu, entah bagaimana tampangnya dia, membuat cici penasaran dan mencari cari di berbagai media sosial, namun nihil tak ada satupun akun yang seperti dia.

"Kay, tuh orang yang namanya bayu gaada sama sekali akun yang sama seperti diaa jangan jangan dia mafia, atau Sultan yang nyimpen kekuasaan negara." ucapnya takjub akan hayalannya itu.

"Sttt, gaboleh ngomong gitu cici, siapa tau orangnya baik"

Seusai pulang dari rumah cici entah kenapa rasanya setiap pulang ke rumah kayla selalu merasa sesak, bau alcohol yang ayah perbuat, serta rumah yang tak seperti tempat untuk rehat. Kayla selalu berucap dan bermonolog sendiri bahwa ini akan segera usia. Hidupnya sudah cukup berat, jadi ia hanya meminta ketenangan.

Tringgggg....dering ponsel menghancurkan hayalannya, membuat raga ini sontak terkejut tak karuan, siapa malam malam ini mengganggu?

"Kay, gawattt" ternyata itu cici.

"yaampunn cii, kecilkan suara mu itu, nanti ayahku bisa dengar dan marah marah tak jelas. Ada apa sih, kenapa sampai terkejut gawat gitu?"

"kau kan tahu bahwa besok malam dinner sama Bayu, nahh aku lupa kalau besok ada konser THE 1975 di Jakarta, bagaimana ini" ucapnya ditelpon dengan nada prustasi.

"lalu kau mau bagaimana?" tanya kayla

" aku juga bingung kay, konser THE 1975 di Jakarta Cuma bisa ku kunjungi sekali seumur hidup, kesempatan mereka datang ke Indonesia hanya ini saja"

" aku tak mengerti kenapa kau selalu ingin pergi menonton konser mereka, padahal baru satu tahun yang lalu kau menontonnnya di London"

" sama seperti kau yang tak mau tertinggal menonton konser TULUS" ucapnya sedikit kesal

Karya Puisi 1ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang