2 | MULAI

851 18 1
                                    

PENASARAN SAMA BAB KALI INI???

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

DISIMAK TERUS CERITANYA
BAB SELANJUTNYA BAKAL LEBIH SERUU!!

SELAMAT MEMBACA;)
______________________________________

Gladis sangat kaget setelah keluar dari ruang kepala sekolah, ia tidak percaya akan hal ini, pasalnya ia kira Xiano sama sekali tidak mempedulikannya, salah. Xiano tetap menunggu Gladis keluar dari ruangan itu, detak jantung Gladis benar-benar tidak stabil melihat Xiano dihadapannya.

"k-kamu ga k-ke k-kelas?" tanya Gladis seperti biasa, dengan nada lembutnya dan gugup saat bicara pada Xiano.

"ngusir?" tanya balik Xiano membuat Gladis makin gugup. gimana tidak? pria berparas tampan sedang ada dihadapannya. "kelas mana?" tanya Xiano menaikkan satu alisnya semakin membuat detak jantung Gladis berdisco.

"k-kelas XI IPA 2" jawab Gladis menundukkan kepalanya karna sudah tidak tahan berkontak mata lama dengan Xiano. "ikut," Xiano menggandeng tangan Gladis erat, karna dia sudah tau letak kelas Gladis.

bugh

seorang siswi yang melihat kedua sejoli itu sedang bergandengan tangan sengaja mendorong Gladis hingga hampir terjatuh.

"gausah centil, Xiano itu pacar gue" ucap siswi itu menepis tangan kedua sejoli itu, hingga gandengannya terlepas.

"lo yang centil" ucap Xiano pada siswi itu dan menggandeng tangan Gladis lagi untuk pergi.

Xiano menghentikan langkahnya saat melihat wajah Gladis yang menahan rasa sakit. "kenapa?" Xiano menatap Gladis cemas.

"tangan aku sakit," Xiano langsung melepaskan gandengannya dan memeriksa tangan Gladis, ada goresan ditangan Gladis akibat ulah Fira(siswi tadi), pasalnya Fira memisahkannya dengan tangan yang pakai jam tangan dan dipinggirnya ad yang lancip.

Xiano membawa Gladis kekelas 11b(kelas Gladis), bel masuk belum berbunyi karna jam masih menunjukkan jam 06:50. Xiano memberi plaster pada goresan yang ada ditangan Gladis tanpa menghiraukan orang yang melihatnya.

"makasih, kak" ucap Gladis sangat lembut, apalagi suasana hatinya yang sangat cerah karna perilaku Xiano tidak seperti apa yang dibicarakan om Fipto.

btw, tadi Gladis sama Xiano didepan kelas Gladis dan disitu ada tempat untuk duduk.

"kamu kenapa dikelas 11 Xiano?" tanya seorang guru melihat keberadaan mereka saat ini. "ini anak baru?" tanya guru lagi.

"saya Gladis bu, anak pindahan dari Surabaya" sembari menundukkan kepalanya.

"gue duluan," bisik Xiano pada Gladis yang membuat bu Desi heran akan tingkah muridnya itu. "saya kekelas ya bu," ucap Xiano menundukkan kepalanya dan meninggalkan kelas Gladis

"ayo Gladis masuk" ucap Bu Desi dengan nada lembutnya pada Gladis, dan diangguki oleh Gladis mengikuti langkah Bu Desi di belakang.

"pagi anak-anak" ucap Bu Desi memasuki kelas dan disambut dengan ucapan "PAGI BU," dari siswa-siswi yang ada dikelas karna sudah bel masuk.

"ini ada siswi baru pindahan dari Surabaya, silahkan" ucap Bu Desi menyilahkan Gladis untuk memperkenalkan dirinya.

"saya Gladis dari Surabaya" ucap Gladis dan disenyumi olwh siswa-siswi lain.

"ada pertanyaan untuk Gladis?" tanya Bu Desi dan disambut banyak pertanyaan dari siswa-siswi.

"NOMOR WA GLADIS BERAPA?"

"GLADIS UDAH PUNYA PACAR BELUM?"

"GLADIS NANTI MAKAN DIKANTIN BARENG YA"

"UDAH UDAH!!" ucap Bu Desi yang sudah tidak tahan akan tingkah muridnya itu. "Gladis duduk disebelah Zara disitu ya" ucap Bu Desi, Zara yang mendengar namanya disebut mengacungkan tangannya memberi tahu tempat Gladis duduk.

"kamu asli Surabaya?" tanya Zara melihat Gladis yang baru saja mempelkan bokongnya ditempat duduk.

"engga, aku asli Jakarta" jawab Gladis santai dengan melihat Zara. "oalah, aku kira asli Surabaya" ucap Zara dan dibalas gelengan dari Gladis.

"kenapa?"
"dia asli Surabaya, tapi ga bisa bahasa Jawa" jawab Zara dengan menunjuk teman didepannya. Haura yang merasa dibicarakan menoleh kebelakang. "apa?" tanya Haura heran dengan wajah Gladis yang cengengesan.

"ga papa, tadi cerita lucu aja sama Gladis" alasan Zara melihat wajah Haura serius menatapnya seram.

tak disangka jam pelajaran sudah selesai, waktunya istirahat.

"Gladis bareng kita ya Hau" ucap Zara dan diangguki oleh Haura.

"Dis, lo kenapa pindah?" tanya Haura menatap Gladis begitu serius. "ada urusan penting yang harus dikerjain di Bandung sama papa" ucap Gladis begitu serius menjawabnya, padahal bohong.

"lo ada kenalan diBandung?" tanya Haura sembari mendudukkan tubuhnya dikursi kantin. "papa yang ada, aku engga" jawab Gladis mendudukkan tubuhnya dikursi kantin juga.

"kak Xiano terkenal karna apa?" tanya Gladis penuh penasaran, pasalnya Xiano lewat saja sudah banyak yang meneriakinya.

"prestasinya, kekayaannya, sama genk motornya itu" jawab Zara serius. "kenapa?"

"engga, soalnya tadi aku liat dia lewat aja udah rame, banyak yang neriakin dia" jawab Gladis sembari memainkan sedotan minumannya yang ia pesan sebelumnya.

GIMANAA GIMANAA GIMANAA

BAB INI KAYANYA BANYAK BAPERNYA

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SUPAYA SAYA LEBIH SEMANGAT UNTUK UP BAB SELANJUTNYA

LOVEE YOUUUUU ❤️❤️❤️

XIANO ALFIPTO [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang