7 | XIANO & GLADIS

725 12 0
                                    

"BERHENTI!" Teriak Alva, sungguh menyebalkan jika ada siswa-siswi yang bertengkar, apalagi kedua siswi dan salah satunya istri dari ketuanya, bisa-bisanya ada yang berani menyentuh istri ketuanya.

Kedua siswi itupun memberhentikan aksinya, ia menatap Alva dan dibelakangnya ada Xiano yang menarik Gladis kedekapannya. Sontak saja semua siswa-siswi disana teriak histeris, cowo populer disekolah nya memeluk anak baru?

"SIAPA SAKSI DISINI? TOLONG JELASKAN DIRUANG BK" ucap Alva dengan nada tegas, Zara dan Haura pun mengangkat tangannya, Gina dan Risa tidak mau kalah keduanya juga mengangkat tangannya. (Gina dan Risa ini teman genknya si Fira, tidak heran jika keduanya ada dipihak Fira).

' ' '

"Saya butuh kejelasan atas laporan dari salah satu siswa dari tindakan kalian!" Ucap Guru BK tegas.

"Maaf Bu, saya teman Gladis, Ibu tau kan kalo Gladis anak baru? gamungkin dia jahatin orang yang ga dia kenal tanpa sebab, saya harap Ibu bisa ngertiin itu" ucap Haura penuh mohon, semoga Guru BK bisa percaya pada kebenaran yang diungkapkannya.

"Buk, jangan percaya gitu aja dong, jangan mentang-mentang dia anak baru jadi Ibu belain," ucap Gina meyakinkan padahal bohong, tcih.

"Ibu ga sadar? Mereka itu udah berapa kali masuk BK coba? Ibu ga bosen dia lagi yang masuk BK?" Ucap Zara sedikit meninggikan nada bicaranya, wajar jika Zara menentang, apa yang dikatakan Gina tidak sesuai fakta.

"Baik, saya putuskan untuk memanggil Mba Jumi untuk menjelaskan peristiwa yang sebenarnya, silahkan masuk!" Ucap Guru BK.

"Permisi," ucap Mba Jumi memasuki ruang BK lalu mendudukkan dirinya dikursi yang tersedia.

"Langsung saja, silahkan dijelaskan" ucap Guru BK.

"Tadi Gladis lagi jajan di lapak saya Bu, pas udah selesai beli dia mau duduk, tiba-tiba aja ada si Fira jambak rambut Gladis, jadinya Gladis yang sebel sama Fira ngebales Fira Bu" ucap Mba Jumi dengan yakin.

"Sudah dengar Fira? Saya mau kamu berjemur selama yang lainnya sedang melakukan kegiatan ekskul, Gina juga ikut karna kamu sudah bohong sama saya, Risa lanjutkan kegiatan kamu" ucap Guru BK dengan nada tinggi.

Semua sudah keluar dari ruang BK kecuali Gladis. Guru itu sangat malu dengan tingkah siswinya itu, pasalnya sudah berapa kali ia masuk BK dengan berbagai laporan? Gladis yang anak baru saja sudah dirusuhi olehnya.

"Maafkan sifatnya, kalo emang dia buat ulah lagi bilang sama saya, saya dipihak kamu, silahkan lanjutkan kegiatan kamu," ucap Guru itu dengan rasa malunya sekarang.

"Terimakasih sudah bertindak adil Bu, saya permisi" ucap Gladis berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dari ruang itu. Xiano menunggu istrinya sejak tadi, ia sangat khawatir dengan Gladis.

"Loh kak, ga ikut latihan?" Tanya Gladis yang menyadari keberadaan Xiano didepan ruang BK.

"Ikut gue," ucap Xiano menggenggam pergelangan tangan Gladis menelusuri lorong menuju UKS, ia sadar ada cakaran di pipi Gladis akibat ulah Fira.

"Ih kak, nanti pada jahatin aku lagi kalo gini" ucap Gladis yang melihat siswa-siswi menatapnya sinis.

"Nurut" jawab Xiano singkat.

Sungguh menyebalkan Xiano tak mau mendengarkan perkataannya, ingin sekali ia memukul wajah tampan suaminya itu, tapi itu tidak mungkin, ia hanya bisa pasrah.

Di UKS Xiano menyuruh Gladis merebahkan tubuhnya di bankar UKS, wajah Xiano tampak cemas karna cakaran itu lumayan besar dan darah yang terus mengalir.

"Ditahan kalo perih" ucap Xiano sembari memberikan betadine pada cakaran di pipi Gladis.

XIANO ALFIPTO [HIATUS]Where stories live. Discover now