Kegeeran

168 49 5
                                    

"Huft.."

Mila berulang kali menghembuskan nafasnya saat mengingat kejadian dikantin tadi. Ia merasa malu sendiri karena sempat berpikir, jika Elvano tersenyum kepadanya.

"Kenapa lo?" Tanya Eleina.

"Gapapa." Jawab Mila.

"Dih! Kayak cewek jawaban lo!"

"Dan sayangnya, gue emang CEWEK!"

Eleina menirukan perkataan Mila dengan mencibirnya. Ia melipat kedua tangannya didepan dada dan menunjuk Xander yang sedari tadi memperhatikannya.

"Noh, mantan friendzone lo." Ucap Mila.

"Gak usah di liat." Jawab Mila.

"Mil."

"Paan?"

"Ini beneran lo, kan?"

"Maksud lo?"

Mila mengernyitkan keningnya melihat Eleina. Ia menjadi takut sendiri saat menatap temannya itu yang tiba-tiba melototkan matanya.

"AKHIRNYA TEMEN GUE UDAH WARAS KEJALAN KEBENARAN!!!" Teriak Eleina histeris.

Tentu saja, mendengar teriakkan itu membuat Mila menutup kedua telinganya. Ia memperhatikan teman-teman sekelasnya yang kini sudah tertawa ditempat duduknya masing-masing.

"Malu-maluin lo!" Kesal Mila.

"Sumpah, Mil! Gue bahagia banget!" Jawab Eleina berapi-api.

"Gak usah lebay, bisa gak sih?!"

"Karna lo udah waras, lo harus beliin gue biskuit yang lagi viral itu!"

"Hah? Apa hubungannya?"

"Ada! Karna lo udah berdiri dan berjalan ditempat yang seharusnya!"

Mendengar perkataan aneh itu, Mila menggelengkan kepalanya. Ia menatap keluar jendela dan matanya terpaku saat melihat sosok Elvano yang berjalan melewati kelasnya.

"Elvano?" Batin Mila.

Mila terus memperhatikan laki-laki itu yang berjalan dengan kharisma nya. Ia tidak memperdulikan keadaan sekitar dan menampilkan wajah dinginnya.

"Mil." Panggil Xander.

Mendengar namanya dipanggil, Mila mengalihkan pandangannya kearah Xander. Ia melirik Eleina yang mengendikkan kedua bahunya tidak perduli.

"Gue mau ngomong." Ucap Xander.

"Mau ngomong apa?" Tanya Mila.

"Ikut gue bentar ya."

"Maaf, Xan. Tapi gue lagi gak mood."

Xander menatap Mila dengan sendu. Ia ingin meraih tangan gadis itu dan langsung ditepis oleh Eleina.

"Punya telinga kan lo? Gak budek kan? Gak denger lo kata, Mila? Atau lo gak ngerti bahasa manusia?" Sindir Eleina.

"Ei!" Tegur Mila.

"Hus! Hus! Pergi lo!"

Mendapat perlakuan seperti itu, Xander menghembuskan nafasnya. Ia berjalan mundur dengan perlahan dan kembali ketempat duduknya.

"Ei." Panggil Mila.

"What?" Jawab Eleina.

"Gue gak nyangka, omongan lo pedes juga kalo ngusir orang."

"Jiah! Baru tau lo?!"

Mila tertawa mendengar perkataan Eleina. Ia kembali melihat kearah jendela dan menundukkan kepalanya.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang