Penjelasan

205 57 11
                                    

Mila menghembuskan nafasnya sambil melihat ponsel yang sedari tadi ada di tangannya. Ia meletakkan ponsel itu ke atas meja dan menyembunyikan wajahnya di lipatan kedua tangannya.

"Kenapa sih lo?" Tanya Eleina.

"Vincent gak bales chat gue." Jawab Mila.

"Emang lo yakin, kalo si Mr. S itu Vincent?"

"Ck! Yakin lah! Kan, lo sendiri yang bilang kalo dia nyariin gue waktu itu!"

"Ya tapi, bukan berarti si Mr. lo itu dia!"

"Dari gayanya, dia mirip banget sama Vincent!"

"Terserah lo, Mil! Terserah! Yang gila ngalah!"

Eleina menatap kesal Mila. Ia sudah berkali-kali mengatakan kepada gadis itu, jika tebakannya bisa saja salah. Apalagi, dari gerak gerik dan gelagatnya, Vincent tidak mungkin menyukai Mila dan tidak ada menunjukkan tanda-tanda itu.

"Trus, lo suka sama dia?" Tanya Eleina kembali.

"Suka? Ya-"

Mila tidak jadi melanjutkan perkataannya karena tiba-tiba teringat dengan Elvano. Tidak tahu mengapa, dirinya selalu memikirkan laki-laki itu sejak ia merasa Elvano tersenyum kepadanya di kantin waktu itu.

"Gak tau." Jawab Mila.

"Gue yakin, Mr. S bukan Vincent." Ucap Eleina yakin.

"Kalo bukan dia, trus siapa?"

"Elvano, maybe."

"Gak mungkin!"

"Ck! Kan gue cuma bilang maybe. Sensi amat lo."

"Elvano kan deket sama Erika!"

"Erika juga deket sama Xander kalo lo lupa."

"Tapi-"

"Mil."

Mila langsung menoleh ke samping begitu Xander memanggilnya. Ia hanya diam dan bergantian melihat Eleina yang kini menatap laki-laki itu dengan sinis.

"Baru di omongin, udah nongol aja!" Sindir Eleina.

"Mil, pulang sekolah nonton, yuk." Ajak Xander.

"Gue-"

"Mila sibuk! Lagi pedekate sama doi baru!"

Eleina memotong perkataan Mila yang hendak berbicara. Ia melototkan matanya untuk menyuruh gadis itu diam dan pergi keluar dari dalam kelas.

"Mil, gue mohon. Pergi sama gue, ya." Ucap Xander.

"Gue sibuk." Jawab Mila.

"Ada yang mau gue omongin sama lo."

"Ya udah, ngomong aja di sini."

"Tapi-"

Mila berjalan meninggalkan Xander tanpa menunggu laki-laki itu menyelesaikan perkataannya. Ia berjalan dengan menghela nafas dan menghentikan langkahnya ketika mendengar perkataan Xander.

"Gue suka sama lo, Mil!" Teriak Xander.

Xander menatap penuh harap kepada Mila. Ia terus memperhatikan gadis itu yang sedikitpun tidak membalikkan tubuhnya untuk menatapnya kembali setelah dirinya mengatakan perasaan yang dimilikinya.

"Maaf, gue udah gak ada rasa lagi sama lo. Gue udah suka sama orang lain." Jawab Mila.

Setelah mengatakan itu, Mila melanjutkan langkahnya keluar dari dalam kelas. Ia tidak tahu kenapa bisa mengatakan itu, begitu kata-kata yang selalu ia tunggu selama ini akhirnya terucap.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang