10. TEMAN LAINNYA

53 11 0
                                    

"Gukkk... Gukkk..."

Anjing ini ternyata buruan dari para Goblin. Mereka marah pada kami yang mencuri makanannya. Aku mengeluarkan pedang dan bersiap menyerang mereka. Mereka mulai bergerak dan maju dengan membawa panah.

"Ivy, kau tuntaskan saja mereka!"

"Mana bisa? Ada anak kecil!"

Jika aku menyerang mereka dengan Mana justru aliran listrikku bisa membunuh semua Goblin ini. Mereka hanya menginginkan makanan saja. Tapi aku tidak akan menyerahkan anjingku. Tidak akan! Dia milikku dan seterusnya bersamaku.

"Kalian! Serahkan anjingnya!"

"Benar! Kami akan membebaskan kalian tapi berikan anjingnya pada kami!"

Mereka sangat marah!

"Maaf, kami menemukannya di luar lubang. Jadi ini milik kami." Bohong N mengeluarkan pedang apinya.

Apa dia akan membunuh mereka? Atau itu hanya gertakan agar Goblin pergi meninggalkan kami? Aku juga melakukan hal yang sama. Aku harus melakukan sesuatu. Aku menancapkan pedangku dan membuat dinding es untuk kami.

"Ayo, lari!" Aku mencabut pedang dan berlari bersama Aldwin.

"Gukkk... Gukkk...."

"Tunggu aku!"

Apa mereka mengejar? Kami berlari sekuat tenaga sampai tak tahu ini arah yang benar atau bukan. Setidaknya kami tidak melakukan pertumpahan darah dengan para Goblin. Mereka bisa saja mati oleh pedangku atau pedang N.

"Hah... Hah... Jangan tinggalkan aku!" N terkapar di tanah.

"Gukkk... Gukkk..."

"Apa kau merasakan mereka?"

Aldwin menggeleng dan menjilati wajahku. Anjing ini sangat lucu. Aku mengusap lembut wajahnya. Ini lebih menyenangkan daripada berdua saja dengan N. Aldwin bisa menghibur dan berbuat hal lucu yang tidak bisa N lakukan. Dia hanya menambah beban pikiranku.

"Siapa kalian?"

Kami melihat seseorang berada di atas pohon. Dari penampilannya dia seorang Elf. Rambut panjang cantiknya, telinganya runcing, dan mata jernih itu. Kenapa dia bisa berada disini? Bukan dia, tapi mereka. Elf lain muncul dan mengarahkan panahnya pada kami.

Kami bahkan tidak melakukan sebuah kejahatan pada Elf. Aku mengangkat tanganku. Ini bukan situasi bagus.

"Kami Ksatria! Kami ingin pergi ke sarang naga, kami tidak memiliki urusan di kawasan ini atau dengan kalian!" N berteriak kencang.

"Gukkk... Gukkk..."

"Benarkah?"

Kami mengangguk bersama.

"Lalu kenapa kalian membawa anjing itu?"

"Kami menemukannya terluka dan dia ikut bersama kami." Apa salahnya membawa seekor anjing yang sangat lucu ini?

Dia turun dan mendekati kami. Dia terlihat lebih cantik dari jarak sedekat ini.

"Pergilah! Berikan anjing itu!" Dia mengarahkan panahnya pada kami.

Kenapa Goblin dan Elf sangat menyukai anjing ini? Tidak mungkin Elf ingin memakannya. Aku mengeluarkan pedangku, kenapa disaat seperti ini kami harus berebut seekor anjing?

"Nona, apa kau ingin memakan anjing juga seperti Goblin? Dia milik kami! Jika dia mati nanti, dia akan jadi makanan kami. Pergilah! Kami tidak memiliki urusan dengan Elf!" N mengangkat pedangnya.

Apa aku bisa melakukan tipuan lagi?

"Memakan Cerberus? Apa kau gila?"

Cerberus? Aku menatap N yang sedang menatapku.

Ksatria & Tuan Putri ( END )Onde histórias criam vida. Descubra agora