30. KERAJAAN ALPHA

49 12 0
                                    

"Kau tidak memakan daging? Apa para Elf tidak menyukai daging selezat ini?" Corliss menunjuk daging yang kami makan sekarang.

"Kami tidak mungkin memakan makanan kotor." Kalle memakan buah dan sayuran segar.

Aku menelan makananku susah payah. Bahkan aku saja bisa memakan daging monyet. Sejujurnya aku sama seperti Kalle. Tapi aku harus bertahan hidup bersama N. Jadi, aku bisa memakan daging tanpa rasa bersalah. Di hutan mana bisa kami mengandalkan buah. Tidak selamanya hutan memiliki buah yang bisa dimakan. Hanya Elf yang tahu buah apa yang tidak beracun. Aku memalingkan wajahku keluar, aku tidak bisa makan jika melihat Kalle. Aku teringat kakakku.

Di luar banyak orang berlalu-lalang, mereka tampak cantik dengan pakaian mereka. Aku baru tahu ada Kerajaan Alpha yang sangat makmur ini. Ini lebih baik dari Kerajaan Kulkus. Jauh lebih baik.

"Kalian terlalu pilih-pilih." Sindir Corliss.

"Kalian saja para manusia yang rakus!"

Apa aku juga rakus?

"Uhukkk... Apa aku tidak boleh memakan daging?" Tanya Sonny menatap kami.

"Kita bukan Elf, untuk apa kita tidak makan daging? Makan saja yang banyak, kau butuh tenaga untuk kuat sepertiku!" Corliss menunjuk dirinya.

"Lagipula kenapa kau memiliki tubuh sangat kecil?" Tanya Kalle.

"Usianya baru 7 tahun. Jangan ganggu Sonny makan!"

Corliss sangat menjaga Sonny selayaknya adiknya. Aku menyukai bagaimana caranya menjaga kami sebagai seorang kakak sebelum dia tahu usiaku. Aku tersenyum dan memberikan daging untuk Aldwin lagi. Dia sangat kelaparan meski telah menghabiskan banyak daging.

🌼🌼🌼

"Istana itu sangat tinggi. Apa kau melihatnya Sonny?" Corliss menarik tubuh Sonny dan diletakkannya ke pundak.

"Iya! Itu sangat besar Corliss!"

Bahkan ini lebih besar dari istana ku. Bagaimana mereka membangun ini semua? Aku mendongak ke atas memperhatikan gerbang yang tidak mungkin asal dimasuki. Kami memutuskan untuk berjalan-jalan dan melihat tempat ini. Ternyata jauh dari ekpektasi kami. Tempat ini mengagumkan.

Mungkinkah aku bisa meninggalkan Sonny di tempat ini?

"Ivy!" Seseorang memanggil namaku.

Aku mengintip dan segera menutup tudungku. Untuk apa Eden apa disini? Bukankah dia sedang berlayar dengan para pemburu? Corliss berdiri di depanku dan mencegah Eden mendekat.

"Untuk apa kau memanggil Ivy?" Tanya Corliss mengeluarkan pedangnya.

Kalle menatap Eden cukup lama dan mendekati laki-laki itu. Dia seperti memeriksa sesuatu. Apa mereka saling mengenal?

"Untuk apa kau mencari Ivy? Dia sudah memiliki kekasih!"

Apa Kalle sudah gila? Sejak kapan aku memiliki kekasih! Untuk apa juga dia memberitahu Eden?

"A-pa? Aku men-carinya bukan untuk itu. Aku hanya memanggilnya."

Itu lebih mencurigakan!

"Untuk apa kau disini? Bukankah kau berada di kapal?" Tanya Corliss masih bersikap waspada.

"Kerajaan ini memintaku untuk mengurus monster di hutan timur. Ada banyak monster yang muncul disana."

Monster? Tapi kenapa mereka meminta bantuan Eden seorang penyihir? Aku juga tidak punya hak untuk ikut campur dalam masalah mereka ini. Aku hanya perlu meneruskan perjalanan ini.

"Aku ingin menawarkan kerja sama. Raja Garrick ingin cepat membersihkan wilayah timur, aku ingin meminta kalian ikut bergabung. Pembayarannya akan sangat tinggi."

Lalu? Kami tidak akan menerimanya.

"Ayo!" Corliss tersenyum senang.

Kenapa Corliss menerimanya?

"Aku juga ingin lihat penyihir murni sepertimu bekerja. Aku seperti pernah melihatmu."

Kalle juga?

"Grrr... Grrr..." Aldwin menatapku dengan wajah senangnya.

Ada apa dengan mereka semua? Untuk apa membantu mereka mengusir monster? Sudah ada Eden yang akan mengurusnya. Kami tidak perlu berusaha keras. Eden tersenyum padaku, apa yang dia inginkan?

🌼🌼🌼

"Apa kalian serius?" Aku melihat mereka yang berlatih.

Kalle lebih baik daripada para prajurit. Tembakannya selalu tepat sasaran. Corliss bertarung melawan banyak prajurit dan mengalahkan mereka dengan mudah. Aldwin bermain bersama Sonny dengan sangat senang. Mereka lebih terlihat bahagia, aku bersandar di tembok dan melihat pemandangan ini. Pasukan akan memulai ekspedisi besok pagi. Kami akan pergi bersama-sama menuju hutan timur. Banyak kasus monster datang dan mengganggu warga sekitar.

Monster apa yang berada disana?

"Hey! Siapa kau? Apa kau salah satu dari mereka?" Seseorang mengacungkan pedangnya padaku.

"Kenapa?"

"Apa kau seorang perempuan? Kau terlihat tidak sekuat teman-temanmu. Tubuhmu lebih lemah dan ramping seperti perempuan." Ejeknya.

Apa dia seorang ksatria?

"Aku memang perempuan."

"Pfttt... Seseorang sepertimu? Bukankah kau harusnya berada di tempat yang aman?" Dia mengangkat tudungku.

Sekarang aku bisa melihat wajah angkuhnya. Jika dia seorang ksatria pengguna Mana, dia pasti sudah tahu aliran Mana yang ada disekitarku. Dia pasti hanya seorang ksatria biasa.

"Kau sangat cantik. Kenapa tidak menjadi istriku saja?" Dia menyentuh daguku dengan pedangnya.

Apa dia memperlakukan seorang wanita seperti ini? Aku menyentuh unjung pedangnya dan berdiri mengangkat pedangku. Ada perbedaan diantara kami. Pertama, kekuatan. Aku menerjang tubuhnya sampai dia mundur cukup jauh. Kedua, kecepatan. Tubuhku berlari dan mengangkat pedangku ke wajahnya. Ketiga, aku tidak suka pria sepertinya.

"Jangan bermain! Jika kau hanya ksatria biasa, jangan berharap untuk menang dari monster."

"Ugh..." Aku menginjak tubuhnya.

Ini lah perbedaan antara pemburu monster dan seorang prajurit kerajaan.

"Siapa kau?" Aku mendongak dan melihat pria sangat besar. Bahkan tingginya lebih dari Corliss yang menurutku sangat tinggi. Aku hanya manusia kerdil dimatanya.

Mana nya cukup banyak sampai aku bisa tahu orang ini bukan orang sembarangan.

"Kau siapa?" Apa dia tidak bisa menunduk.

"Nak, siapa yang membawamu kemari? Ini tempat berbahaya, kenapa kau menginjak prajurit ku?"

Dia siapa? Aku tidak tahu siapa orang ini selain orang-orang takut padanya. Apa dia komandan prajurit? Apa dia ksatria raja?

"Dia, aku tidak suka pria ini!"

Aku menyingkir darinya, dimana Corliss? Pria ini seperti monster dimataku. Kulit gelap dan rambut gelapnya perpaduan yang sempurna menyebutnya seorang macan hitam seperti Aldwin.

"Aku pemimpin pasukan besok. Kau siapa? Apa kau salah masuk tempat?"

"Tidak, aku juga ikut ekspedisi besok. Aku datang bersama temanku."

"Kau? Siapa namamu?"

"Ivy!"

"Namaku Richard. Apa kau pengguna Mana?"

Aku mengangguk padanya. Bukankah aliran Mana ku terlihat? Dia tidak perlu berpura-pura bertanya dan terkejut. Aku melirik Corliss yang sangat senang berlatih, aku ingin menjauhi pria ini juga. Aku tidak mengenalnya, dia memiliki aura berbahaya sama seperti Eden.

🌼🌼🌼

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Ksatria & Tuan Putri ( END )Where stories live. Discover now