27. LAUTAN

43 11 0
                                    

Kukira perjalanan ini lebih singkat. Tapi berhari-hari kami masih berada di atas kapal. Apa Eden tidak menggunakan kekuatannya? Sepanjang melintasi lautan ada saja monster yang menyerang. Dari ikan pemangsa, ular laut, burung kanibal, dan banyak monster yang menghalangi perjalanan ini. Aku dan Corliss sampai menguras Mana kami mengahadapinya. Sedangkan orang-orang hanya ketakutan tidak melakukan apapun termasuk Eden yang diam di pojok tidak mendekat untuk membantu.

Aldwin sudah akan marah dan mencabik-cabik mereka. Tapi Corliss langsung menahannya untuk dirinya saja yang melakukannya. Aku perlu bantuan Sonny untuk menghentikan kegiatan Corliss ingin menghajar orang-orang di kapal.

"Hemm... Sebentar lagi kami akan sampai. Kalian bersiaplah!" Eden menatap langit saat mengatakannya.

Apa wajah kami berada di langit sana?

"Ivy! Biarkan aku memukulnya."

"Tenang! Aku sudah mendapat banyak batu Mana untuk kita jual ke penyihir lain." Ada lebih dari 5 batu Mana baru. Meski tidak kuat, para penyihir sangat menyukainya.

"Grrr... Grrr..."

"Ada apa Aldwin? Oh, ada pulau!" Sonny menunjuk pulau di atas tubuh Aldwin.

Mereka berteman lebih akrab, mungkin saat aku meninggalkan mereka berdua. Sonny sangat terbantu akan kehadiran Aldwin. Aku menatap pulau disana. Dataran lain, masih sangat jauh dari rumahku. Tapi dataran ini lebih baik daripada disana.

"Hemm... Ivy?"

Aku melihat Eden yang menutup mulutnya. Apa yang dia mau? Sejak tadi dia tidak melihat kami.

"Aku... Aku... Begini. Aku bisa ikut denganmu?"

"Tidak!" Tolak kami bersama.

Wajah Eden nampak terkejut, aku tersenyum dan melompat keluar setelah kapal mendarat. Corliss terjun bersama Aldwin serta Sonny. Mana mungkin aku membawa seorang laki-laki bersama kami. Jika itu Sonny aku tak masalah. Jika itu pria dewasa, itu sebuah masalah.

"Wajahnya sangat pucat setelah kita tolak. Hah, akhirnya aku melihat tanah lagi. Aku sangat merindukan tanah dan bau manusia lain." Corliss merentangkan tangannya.

Aku juga merindukan manusia lain daripada pria di atas kapal sana.

"Ivy!!! Corliss!!! Terima kasih!!!" Mereka melambaikan tangan di atas kapal.

Apa itu untuk menolong mereka dari monster-monster yang menyerang? Aku juga mendapatkan batu Mana lebih. Corliss tercengang dan memilih melindungi tubuhku dari tatapan manusia di atas sana.

"Ayo, Ivy! Mereka laki-laki gila."

🌼🌼🌼

"Ivy? Apa kau pernah bertemu naga?"

"Iya."

"Naga apa?"

"Raja naga."

Sonny menatapku dengan wajah berbinar. Apa dia ingin mendengar cerita versiku? Aku tidak mau menceritakannya pada mereka. Itu hanya akan menimbulkan pertanyaan lain yang tak berujung. Aldwin menggeram dengan keras, mungkin dia paham bahwa cerita itu menjadi kenangan buruk untuk kami. N tidak membawaku bersamanya, melainkan Aldwin yang membawaku dengan tubuh kecilnya. Aku teringat cerita Corliss, apa saat itu tidak ada seorangpun yang melihatku? Satu orang saja. Mungkin ceritanya akan berbeda.

"Apa kau mengalahkannya?"

"Hmm, dengan temanku." Aku tersenyum pada Sonny!

"Temanmu itu Ksatria Hagan? Corliss cerita, dia tidak sebaik dalam cerita yang kudengar. Apa Ksatria Hagan melakukan kejahatan?"

Ksatria & Tuan Putri ( END )Where stories live. Discover now