Part 8

17.6K 2.5K 81
                                    

Baihee berjalan menuju aula dengan di tuntun seorang pelayan karena bagaimanapun dirinya kesulitan melangkah bila dalam kondisi memakai tudung kepala hingga menutupi seluruhnya.

Pendengarannya menangkap banyak yang mencibir dan menertawakan dirinya, bahkan tidak sekali dirinya mendengar bahwa mereka menyesalkan bahwa pangeran kedua Henix yang begitu berbakat dan tampan justru disandingkan dengan dirinya yang buruk rupa, mereka semua tidak menyadari bahwa tangan yang tak tertutup milik Baihee sudah putih dan mulus.

Baihee hanya tertawa dalam hati, tunggu waktunya tiba maka dirinya akan membuat semua orang bungkam.

Lelah karena berjalan cukup jauh dengan pakaian panas ini, Baihee akhirnya tiba juga di aula dimana dapat Baihee rasakan aura banyak orang disini namun terlihat jelas dengan mata batin naga miliknya bahwa ada yang menyorot penuh kebencian dan Baihee dapat dengan jelas mengetahui siapa orang tersebut.

Baihee bahkan yakin, tidak hanya dirinya yang merasakan melainkan Hongli pun demikian, hanya saja keduanya memilih diam dan berpura-pura tidak tahu karena bagaimanapun keduanya menyembunyikan aura tinggi milik mereka, mereka hanya menunjukkan apa yang ingin mereka tunjukkan.

Baihee diposisikan bersisian dengan Hongli sebelum seseorang menuntun tubuhnya agar saling berhadapan dengan calon suaminya itu.

Hongli menyerahkan pernak pernik yang Baihee ketahui semacam mahar pernikahan. Mulai kain berkualitas tinggi, aksesoris yang penuh dengan permata dan giok, hingga emas. Baihee tentu saja menerima dengan senang hati, Baihee tidak akan membiarkan 'harta'nya direbut oleh saudari-saudarinya yang serakah.

Hongli dengan jelas melihat aura kebahagiaan Baihee ketika menerima mahar darinya dan itu terlihat aneh karena Baihee adalah seorang putri raja mengapa Baihee terlihat seperti tidak pernah melihat pernak pernik cantik seperti ini? Apakah rumor yang didengarnya ternyata tidak benar? Dimana raja Iger memperlakukan semua putrinya dengan adil?

Tidak hanya Baihee, Hongli bahkan dengan jelas melihat aura ratu Iger dan anak-anaknya yang penuh rasa iri dengki namun tersamarkan dengan wajah yang terlihat baik dan penuh kasih.

Memuakkan.

Hongli paling benci tipe manusia yang bermuka dua dan munafik seperti mereka. Semoga saja, Baihee tidak ketularan sikap buruk itu. Begitulah pikiran Hongli.

Acara lamaran atau biasa dikenal oleh kaum modern sepertinya dengan sebutan sangjit, telah usai dan kini kedua keluarga inti tengah berkumpul untuk menikmati perjamuan makan dan terlihat Baihee menggerutu karena penutup kepalanya membuatnya kesulitan melihat-lihat menu yang tersaji, jadi saja, Baihee hanya dapat memakan apa yang di sodorkan di mangkuknya.

Hongli yang cukup peka langsung mengambil menu-menu spesial yang hanya disajikan di acara besar karena bahannya yang cukup sulit di dapat seperti teripang, akar lotus, dan sup ginseng.

Melihat itu, Baihee langsung berbinar-binar dan aura kebahagiaan itu tertangkap oleh Hongli, membuatnya cukup puas. Baihee tidak menyia-nyiakan makanan yang diberikan Hongli dan langsung melahapnya, bahkan tak sadar bahwa dirinya menghabiskannya begitu cepat membuat Hongli tersenyum sangat tipis.

Mengetahui Baihee menyukainya, Hongli memberikan miliknya karena memang porsi di meja ternyata telah habis.

Salah satu saudari Baihee yang melihat itu sesungguhnya merasa iri karena bagaimanapun, Hongli itu tampan dan seketika dirinya mendapatkan ide untuk mempermalukan Baihee "aiya maafkan putri pertama yang makan dengan tidak menggunakan etika yang benar sehingga memperlihatkan dirinya yang rakus saat makan, harap di maklumi semuanya" ucap putri kedua, Gu Bai Rong, dengan lembut namun sangat jelas terselip kata-kata hinaan di dalamnya.

Journey of HerWhere stories live. Discover now