S2 - Part 55

4.3K 550 19
                                    

Baihee maju ke area tengah meja. Lebih tepatnya berdiri di sebelah kursi duduk sang suami berada. "Kalian mungkin bertanya-tanya apa penjelasan lanjutan dari gambar disana. Selain yang sudah ku jelaskan. Telebih bahasa yang tidak dapat kalian mengerti."


*JOH menggunakan bahasa mandarin ya ceritanya. Sedangkan penulisan Baihee di papan tulis, menggunakan alphabet


Baihee, "pada gambar kotak di paling atas, seperti yang sudah kujelaskan, itu adalah Undang-Undang. Dan di bawah nya adalah jabatan Presiden dan akan diisi olehku. Sekarang kita bergerak ke sebelah kiri yang itu berarti 'Ketua Komisi Pertahanan Nasional'. Tugas ini sangat krusial karena selain seorang Presiden yang mengatur pemerintahan dan Negara. Ada dua posisi yang memiliki tingkat setara. Dengan kata lainnya, sesama pentingnya..."

"... Ketua Komisi Pertahanan Nasional adalah sebuah jabatan yang hampir serupa dengan yang sudah kalian ketahui, yakni Jenderal. Hanya saja, posisi ini bersifat lebih kompleks dan lengkap. Bila Jenderal di Kekaisaran dan Kerajaan, hanya mengandalkan fisik dan strategi untuk memimpin prajurit di medan perang. Dan menumpas kriminalitas lainnya. Maka di Dreamland, tidak sesederhana itu..."

"... Komisi Pertahanan Nasional adalah sebuah badan yang menangani semua pasukan militer serta badan yang berwenang untuk menangani seluruh keamanan nasional. Dan Ketua Komisi Pertahanan Nasional adalah posisi paling penting dan menunjang keamanan dan kedamaian Negara..."

"... Keamanan yang dimaksud pun tidak serta merta hanya masalah militer semata. Melainkan menangani semua urusan politik, militer, ekonomi dan sistem sosialisnya. Yang tidak semua orang pahami adalah bahwa ancaman tidak selalu berupa perang darah. Perang ekonomi pun kerap terjadi. Apalagi perang politik..."

"... Dan posisi ini adalah penopang Dreamland akan hidup dalam ketentraman. Oleh karena itu, aku memutuskan untuk menunjuk suamiku, Han Hongli, sebagai Ketua Komisi Pertahanan Nasional. Aku memerlukan sosok sepertinya untuk berdiri disisiku menjaga Dreamland. Terutama dari ancaman pihak luar, yang mungkin saja tidak ku ketahui."

Terlihat semua yang berada di dalam ruangan itu, mengangguk setuju. Mereka jelas sadar bahwa yang memiliki kemampuan itu adalah Hongli. Selain pengalaman. Kebijaksanaannya dalam menentukan strategi pertahanan sangatlah mumpuni. Tidak akan ada yang lebih tepat, selain Hongli.

Baihee tersenyum puas karena semua yang diajak berdiskusi ini memiliki pemikiran terbuka dan selaras dengannya.

Bila kalian bertanya, mengapa tidak membahas ini bersama para kepala keluarga dan wakil kelompok. Maka, jawabannya adalah tidak perlu.

1. Terlalu banyak informasi internal yang diberitahukan, belum tentu akan menjadi baik.

2. Mereka tidak memiliki pendidikan seperti para bangsawan atau pejabat pemerintahan. Akan sia-sia bila menjejalkan informasi yang bahkan tidak akan mengaitkan mereka.

3. Baihee ingin menerapkan sistem dimana masyrakat tidak perlu mengetahui permasalahan politik. Lebih tepatnya, belum saatnya. Lain cerita bila keturunan mereka kelak telah mendapatkan pendidikan dan bercita-cita terjun ke dalam pemerintahan. Itu dapat dipikirkan nanti. Tapi yang pasti saat ini, itu belum perlu.

Baihee, "lalu kita berlanjut kepada posisi di sebelah kanan Presiden. Yakni Ketua Mahkamah Agung. Jabatan ini berada diatas posisi Hakim Agung..."

"... Di Kekaisaran dan Kerajaan saat ini pun sudah ada yang namanya Pengadilan Agung. Dimana satu-satunya tempat, keluarga istana dapat dihakimi. Dan sang penghakim sendiri disebut dengan Hakim Agung. Tapi di Dreamland, aku ingin merubahnya sedikit dimana Hakim Agung bekerja dibawah naungan Mahkamah Agung, sebagai pengadilan untuk semua orang. Baik anggota istana maupun rakyat..."

Journey of HerWhere stories live. Discover now