ABHIZAR [2]

11.6K 507 2
                                    

Assalamualaikum

بسم الله الرحمن الرحيم

bismillah hirahman nirrahim

Rasulullah SAW bersabda, "Semua perkara besar yang tidak didahului dengan "Bismillah", dia akan terputus (tidak mendapati berkah).


..........

Terlihat laki-laki paruh baya yang sedang turun dari anak tangga mendekati seseorang.

"Bun. Alhis belum pulang juga?" Ujar ayah alhis yang ber'nama alifma ghazala.

"Belum yah. Padahal sudah jam sembilan lewat kenapa anak itu belum pulang-pulang juga?" Cemas zahra. Zahra melihat alhis yang pergi secara diam-diam di sore hari, ia khawatir alhis berbuat yang tidak-tidak. Bagaimana tak cemas, sifat alhis begitu bar-bar dan tidak memikirkan hal terlebih dahulu ketika bertindak.

Kedua orang itu sedang berkutat dengan aktivitas masing-masing. Alifma sedang berkutat dengan laptap yang berada di atas pangkuannya. Sedangkan zahra sedang menjahit seragam sekolah alhis yang robek karna tersangkut ketika ingin memanjat tembok untuk bolos sekolah bersama geng al-edan'niyah.

Terlihat pintu rumah terbuka secara pelan-pelan.

"Ceklek"

Alhis menyondongkan kepalanya untuk melihat keadaan sekitar. Ketika ia menelusuri semua ruangan tersebut alhis terpaku dengan pandangan yang ada di sampingnya.

Zahra menatap alhis dengan senyuman mematikan. Alhis yang di tatap oleh kedua orangtuanya hanya cengengesan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Alhis langsung masuk dan menutupi pintu dengan perlahan. Ia berlari kecil untuk menyalimi kedua orang tuanya yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Alhis ingin berbalik badan berniat untuk kabur, tetapi niatnya yang ingin kabur gagal karna zahra menahan baju alhis.

Alhis tersenyum pasrah. "Ehh bunda zahra yang kece badai smeriwing."

"Ehh alhis yang cantik smeriwing splendit." Zahra tersenyum lebar menatap alhis. Alhis menganggap senyuman itu adalah senyuman yang akan mematikan dirinya di hari ini juga.

Alhis meremas-remas jarinya panik."m-makasih bun. Alhis emang cantik."

"CUKUP! TADI KAMU KEMANA AJA HAAH! JAM SEGINI BARU PULANG, MANA TADI GAK PAMITAN DULU." teriaknya emosi. Bagaimana tidak emosi melihat alhis yang notabe-nya perempuan, alhis berangkat tanpa pamitan terlebih dahulu, dan pulang-pulang sampai larut malam.

"I-it"

Perkataan alhis di potong dengan teriakan zahra yang menggelar di ruangan itu. "APA! MAU NGELES? IYAA. BUNDA SELAMA INI UDAH SABAR-LOH SAMA SIKAP ALHIS YANG KADANG KETERLALUAN."

Alhis terkejut dengan bentakan yang bundanya kasih. Apa tadi bundanya bilang. Ia keterlaluan?.

Alifma hanya menatap perempuan yang ada dihadapannya. Bukannya tidak berani atau tidak bertanggung jawab atas keluarganya. Tetapi ia tahan, cukup mereka berdua saja yang menyelesaikan semuanya. Tapi zahra malah meluapkan amarahnya.

Alifma menyentuh pundak zahra. Dan zahra yang merasa ada sentuhan tersebut menengok ke arah samping yang dimana suaminya berada. "Zahra sayang zaujati" Panggil alifma dengan lembut. Sedangkan sang empu merasa malu karna di panggil sayang ditambah dengan sebutan zaujati.

ABHIZAR Where stories live. Discover now