ABHIZAR [12]

8.3K 487 129
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

bismillah hirahman nirrahim

Assalamualaikum
Ayokk pasti udah pada nunggu banget kan sama part ini?

...........

"MasyaAllah anak bunda cantik banget."

Alhis sangat terlihat cantik memakai gaun berwarna putih, terlihat sederhana namun ketika ia yang memakai akan sangat terlihat indah. Gaun yang terbilang tidak membentuk lekuk tubuh, dan kerudung yang senada menutupi dadanya. Di temani oleh mahkota yang indah di atas kepalanya.

Wajah yang sudah sangat cantik dan hanya di polesi sedikit bedak membuatnya begitu manis. Alhis menatap dirinya di pantulan kaca, ia tidak menyangka bahwa dirinya akan secantik ini.

Acara ini hanya di adakan oleh keluarga dekat saja, dan selebihnya akan di rahasiakan termasuk orang-orang yang berada di pesantren dan teman-teman alhis.

"Bunda alhis cantik banget. Kalau alhis cantik gini dari dulu alhis udah jadi sugar baby." Ucapnya asal.

Zahra menatap tajam alhis, bisakah sekali saja alhis ini serius dalam hidupnya. "Kenapa kamu jadi gini? Padahal bunda dan ayah tidak pernah memiliki sifat seperti ini."

"Karna alhis anak spesial." Bangganya sombong. Zahra mendengus sebal.

Tokk...

Tokk...

Pintu terbuka perlahan. Hanna masuk kedalam, ia sedikit termangu menatap alhis. Apakah ini calon menantunya?, sangat cantik dan manis.

Hanna melangkah mendekati alhis. Ia menarik wajah alhis untuk mengarah kepadanya.

"MasyaAllah, betapa indahnya ciptaanmu ini ya Allah." Hanna sangat kagum dengan kecantikan alhis.

Alhis yang di puji seperti itu sangat bangga kepada dirinya. Pasti kalau ia pamerkan kepada temannya mereka akan sangat iri, itulah yang ada di pikiran alhis.

"Hahahaha. Makasih tante alhis emang cantik kok."

"Jangan panggil tante. Panggil saja ummi, kamu ini calon menantu ummi, anak perempuan ummi yang cantik."

"Ijab kabul nya akan di mulai, jadi kamu siap-siap ya."

Hanna zahra dan alhis langsung terdiam ketika mendengar suara alifma yang memakai mikrofon, suara itu menggema keseluruh ruangan.

"Bismillahirahmanirahim. Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka binti Alhisba humairah ghazala alal mahri asyaratun jiromatun minad dzahabi hallan. Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu puteriku, alhisba humairah ghazala dengan mahar sepuluh gram emas dibayar tunai."

Abhizar menarik nafas dan menghembuskan nya kembali pelan.

"Bismillahirahmanirahim. Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahri asyaratun jiromatun minad dzahabi haalan. Saya terima nikah dan kawinnya dengan mahar sepuluh gram di bayar tunai."

"Sah?"

"Sahhh!!!" Teriak mereka semua yang berada di ruangan itu.

"Alhamdulillah" abhizar mengusap wajahnya lega.

Zahra dan hanna turut bersyukur atas kelancaran ijab kabul. Mereka saling menatap alhis tersenyum. Mereka langsung menghamburkan pelukan mereka kepada alhis.

Apakah sekarang ia sudah menjadi istri? Secepat itukah, padahal umurnya saja masih terbilang aktif untuk bermain bersama teman-temannya

"Yasudah, mari kita keluar. Pasti mereka semua menunggu kita." Ujar zahra.

ABHIZAR Where stories live. Discover now