LYON 05-Ikan Shilla

46 33 10
                                    

Happy reading Squishy-Kuh

***

Shaka sampai di rumah kedua orang tuanya pukul setengah enam petang. Selesai latihan basket tadi jam lima sore, tetapi karena jarak  rumah dan sekolahnya yang terbilang jauh membuatnya pulang terlambat. Cowok yang masih memakai ikat kepala dengan tulisan Kumbang itu membuka pintu utama rumah, ia disambut seorang wanita paruh baya yang berkacak pinggang tepat di depan pintu.

Cowok itu sedikit terkejut mendapati wanita dengan apron yang melingkar di pinggangnya dan sutil di tangan kanannya yang menatapnya  garang.

"Mama ngagetin," decak Shaka sembari mengelus dadanya.

Saskia, mamanya Shaka tersenyum kecil melihat keterkejutan anak lelakinya itu, kemudian memasang kembali wajah garangnya. "Kenapa baru pulang?" tanyanya mulai mengintrogasi.

Shaka mengernyitkan dahi lalu membuang napasnya perlahan. Saskia pasti lupa, tadi pagi saat sarapan bersama keluarga, Shaka sudah memberitahunya bahwa ia akan pulang telat karena latihan basket. Kenapa pulang-pulang masih bertanya. "Kakak latihan basket makanya pulang telat, tadi pagi 'kan udah izin" jawab Shaka yang langsung membuat wanita itu menyengir.

"O iyaya, Mama lupa hehe," kelit Saskia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Shaka mengembuskan napas pelan, mamanya ini masih berumur sekitar 40an tahun tetapi sudah memiliki riwayat pikun eh maksudnya pelupa.

Shaka kemudian berjalan kearah tangga tetapi bau menyengat mengurungkan niatnya lalu ia membalikkan badan menatap mamanya yang masih setia berdiri disana. "Mama lagi masak apa?" Shaka melontarkan pertanyaan.

"Goreng ikan buat makan malam nanti, eh iya ikannya." Seketika itu juga Saskia berlari menuju dapur dan sampainya 2 ikan nila yang ia goreng tadi sudah berubah menjadi hitam alias gosong, segera ia mematikan kompor kemudian mengangkat menggunakan serokan lalu menatap ikan yang sudah gosong itu sendu.

"Huwaa.. ikannya tinggal ini malah gosong," ucapnya sedih.

Wanita itu tadi tengah menggoreng ikan sambil bersenandung dan saat mendengar suara motor milik anaknya, segera ia kearah pintu utama menunggu kedatangan Shaka tanpa mematikan kompor terlebih dahulu dan alhasil ikan yang digoreng dengan full minyak dan api sedang tanpa dibolak-balik menggosong.

"Lala pasti marah nih, ikan kenapa gosong sih?" monolog Saskia menatap sedih ikan yang sudah berubah menjadi hitam itu.

Shaka yang lumayan mendengar ucapan sedih mamanya dari dapur terkekeh sembari menggelengkan kepalanya.

Dilantai atas, seorang gadis kecil keluar dalam kamarnya setelah mendengar suara cekikikan dan samar-samar suara Saskia dari bawah, lalu ia berjalan menuruni tangga. Gadis kecil itu melihat Shaka dibawah tangga menggelengkan kepalanya. "Kakak ada apa? Ih kok baunya gosong?" ujar Shilla gadis kecil itu sembari mengipasi hidungnya dengan tangan.

Shaka menoleh ke arah belakang tepat kearah Shilla, Roshilla Karmila Aries—adiknya yang masih kelas 5SD—berdiri di tangga pijakan ke 5 menyetarakan tingginya dengan kakaknya. "Mama goreng ikan, gosong," balas Shaka yang membuat Shilla membulatkan matanya.

"Ya ampun, Mama!" Shilla segera berlari menuju dapur menemui Saskia. Tanpa pikir panjang Shaka ikut melangkahkan kakinya ke sana setelah menaruh ranselnya di tangga.

"Mama!" suara melengking dari gadis kecil yang memasuki dapur membuat Saskia menoleh cepat kearahnya. Ia menelan ludahnya kasar mendapati anak gadisnya menatapnya dengan tatapan kesal. Dibelakangnya ada Shaka yang bersedekap dada.

Saskia menghela napas kemudian tersenyum menatap anak keduanya yang sudah berada di depannya. Shilla melipat tangannya di dada menatap wajah mamanya itu sebal, kesal dan sedikit marah.

LOVE YOU OR NOTHING (on going)Where stories live. Discover now