LYON 07-Kita Cocok Gak?

45 26 11
                                    


***

Sesampainya di atap gedung sekolah, Carly langsung berlari menuju ke pembatas pagar dan melihat jalanan kota Jakarta yang sangat padat oleh pengguna jalannya. Rambut sebahu Carly sedikit terbang terkena terpaan angin yang berhembus pelan.

Shaka yang melihat menyunggingkan senyumnya. Ia duduk di kursi panjang yang tempatnya teduh lantaran terdapat atap kecil. "Duduk sini, Re," ujar Shaka sembari menepuk kursi kosong di sebelahnya.

Carly menoleh ke belakang, mendapati Shaka yang sudah duduk dikursi itu kemudian ia berjalan ke kursi panjang yang berada didepannya.

Shaka mengeluarkan kotak bekal itu dari paper bag setelah Carly mendudukkan pantatnya, "Gue buka ya, bekalnya?" ucap Shaka meminta izin, lantas Carly pun mengangguk.

"Sandwich?" gumam Shaka setelah membukanya sembari melirik Carly yang duduk di sebelahnya. Haruskah ia memakan sandwich lagi? Sarapan pagi tadi sandwich dan sekarang juga sandwich?

"Iya. Itu bikinan gue sendiri," ujar Carly tersenyum manis yang langsung membuat Shaka ikut tersenyum.

Shaka lantas memakan sandwich tersebut, satu gigitan ia makan matanya berbinar cerah. "Ini enak, cobain deh," kata Shaka kemudian menyodorkan kotak bekal itu yang di dalamnya tersisa setengah potong sandwich berbentuk segi tiga kepada Carly.

"Itu buat lo, lagipula gue mau ngerjain ini tugas," balas Carly sambil mengangkat buku tulis miliknya ke udara.

"Ck, itu bisa nanti. Urusin dulu perut lo, kalau ngerjain tugas dengan perut kosong gak akan fokus nantinya. Ini makan," desak Shaka menyodorkan kembali kotak bekal itu.

"Gu–"

"Gak ada penolakan. Kalau masih mau ngerjain tugas tanpa makan dulu, pilih salah satu. Makan sekarang sebelum ngerjain tugas atau ngerjain tugas sambil gue suapin?" potong Shaka menatap wajah Carly dengan tatapan yang tak terbaca oleh gadis berambut sebahu tersebut.

Carly meneguk salivanya setelah mendengar ucapan Shaka yang membuat hatinya kocar-kacir. Gadis itu menahan senyumnya mengingat pilihan kedua; ngerjain tugas sambil gue suapin. Membayangkannya membuat Carly senyum-senyum tak jelas.

Shaka mengernyitkan dahi melihat Carly yang senyum-senyum sendiri, ia lantas berdeham hingga membuat cewek itu sadar dari lamunannya. Carly mengerjap lalu mengambil satu sandwich dan langsung memakannya.

"Good," cicit Shaka.

"Lo bilang sesuatu?" tanya Carly yang seperti mendengar suara rendah Shaka.

Shaka menggeleng. "Enggak," jawabnya yang langsung menatap langit cerah berawan hari ini sembari memakan sandwich-nya.

****

Lorenzi sudah selesai mengerjakan tugasnya, ia melemaskan otot-otot jari tangannya lantas bangkit. Saat akan keluar dari bangkunya ia tak sengaja menyenggol paper bag besar yang diletakkan dibawah meja Carly, penasaran ia pun membuka bag itu dahinya mengernyit.

"Kotak bekal? Rere ngasih bekal lagi nih pasti ke si Kapten Kumbang," ujar Lorenzi kemudian ia bergegas keluar kelas mencari sahabatnya itu di kantin-2, tempat biasa mereka makan.

Tiba di kantin-2, netra Lorenzi memendar ke seluruh penjuru kantin. Ia tak melihat keberadaan Carly, Shaka bahkan para inti Kumbang juga tidak ada di sana. Batang hidung mereka pun tidak ada. Gadis berambut cokelat panjang itu menghentakkan kakinya ke lantai lantaran kesal. Kemana mereka?

Lorenzi pun berbalik badan berjalan menyusuri koridor gedung IPS. Ia bertemu dengan salah satu inti Kumbang dan langsung ia menanyakan keberadaan sang Kapten. "Jo, Shaka dimana?"

LOVE YOU OR NOTHING (on going)Where stories live. Discover now