ketagihan permainan om Pras

4.6K 20 0
                                    

     Hari telah berganti malam,Lala dan Leni sedang berdandan setelah selesai mandi,Lala mengunakan kaos berkerah, di padu dengan celana piyama yang pendeknya sedengkul,berbahan satin, jadi tidak dapat menutupi bokongnya yang bulat. Sedangkan Leni memakai tang top hitam dengan tali kecil yang menempel di bahunya,dan di padu celana pendek,yang setengah menutupi paha mulusnya.

     Perlahan terdengar langkah kaki mendekati pintu kamarnya.
     "Tok...tok...tok..." di bukanya pintu yang di ketok tadi, dan ternyata yang mengetuk adalah tante Mely.
     "Len...La...ayo kita makan yuk..." Ajak tante Mely yang melangkah menghampiri mereka,dan kemudian duduk di pinggiran tempat tidur.
     "Gimana latihannya tadi...?" tanya tante Mely, sambil menatap ke mereka berdua
     "Lancar tan...malah sepertinya si Lala menikmatinya tan...masa sampai ah...ah gitu tan..." Leni mundur sambil tertawa karena berhasil mengejek temannya tersebut,dan Lala tampak manyun
     "Bagus dong...berarti entar udah bisa live yah..."mereka pun saling menatap
     "Bisa tan...nanti elu harus kayak tadi loh La...harus di nikmati...biar penonton mau membayar mahal" ucap Leni ke temannya,bertujuan live nanti seperti real
     "Iya iya...lagi pula gue gih butuh duit buat bayar kos juga kuliah
     "Loh...mulai sekarang kamu harus tinggal di sini La...karena kita sekarang ini team work" padahal tujuan tante biar bisa terpantau kalau Lala tinggal disini, jangan sampai apa yang udah di bangunnya hancur.

     Mereka kini sudah melangkah ke ruang meja makan,dan di sana sudah ada om Pras yang menggunakan kaos oblong,juga celana boxer pendek.setelah mereka sampai om Pras tersenyum kepada mereka berdua.

     "Bund...ayo...udah laper nih..." Om Pras sedikit manja
     "Sabar bang...ayo La...gak usah malu malu...anggap rumah sendiri yah"
     "Iya tante, terimakasih" tante sudah melayani om Pras dan Leni, Lala juga sudah mengambil hidangan makan malam.

     Mereka berempat sedang menyantap hidangan yang ada di meja makan,dan setelah selesai,Leni dan Lala mulai membereskan piring juga gelas untuk di bawa ke dapur,sedang tante membereskan sisa nasi dan sayur untuk di bawa ke lemari makan yang ada di sebelah meja makan,setelah itu tante pamit ke om Pras untuk menghitung dan ngecek barang yang laku ke kamarnya.
"Aku cek pendapatan toko dulu ya bang..." setelah pamit tante melangkah menuju kamar,dan sepeninggalnya,om Pras bangkit untuk melihat ke dapur, di lihatnya Leni sedang mencuci piring dan gelas, lalu om Pras sengaja berdiri tepat di belakang Leni, lebih tepatnya menempel,dengan alasan mau cuci tangan

     Karena tidak ada penolakan dari Leni, om Pras makin berani mengesek gesek bokong Leni dengan junior, walaupun masih terhalang celana,dan Lala hanya diam terpaku melihat adegan itu.

     "Om...mau tanya boleh" tanpa menghiraukan gesekan om Pras di bokongnya.
     "Tanya apa manis" bisik om Pras dengan nafas yang sudah tak beraturan, dan bokongnya Leni kian lama kian terasa ada sesuatu yang keras, menyundul nyundul bokong bulatnya.

     "Tadi om merawani Leni gak yah" Om Pras sempat berpikir sejenak
     "Loh...bagian itu kamu sakit ya..."
     "Gak om...makanya Leni tanya...masalahnya kata teman Leni kalau hilang keperawanan itu sakit, tapi Leni gak sakit, berarti Leni masih perawan dong ya om..."om Pras paham apa yang di maksud Leni dan ternyata dia tidak sadar kalau darah perawannya sudah pecah, untung tadi buru buru di bersihkan oleh om Pras jadi tidak ada bekas sama sekali

     "Ya masihlah...tadi om cuma masukin kepalanya doang...jadi gak sampai ngerusak itunya kamu kok" Om Pras berbohong

     "Tapi sampai sekarang masih terasa ngeganjel om..." bisik Leni dan tangan om Pras mulai meremas bokongnya Leni
     "Gimana kalau nanti kita main lagi" bisik om Pras yang tidak berhenti mengesek gesek dan junior sudah tegang banget

     "Asal om janji jangan sampai rusak keperawanan Leni...gimana..."
     "Oke om janji...bisa bantu om gak..."
     "Bantu apa om..." jawab Leni polos
     "Bantu junior om biar bisa tidur lagi"
     "Gimana caranya om...Leni belum paham" Om Pras sangat senang dengar jawaban Leni dan Lala masih aja menyaksikan aksi mereka berdua.

     "Di kocok sama di hisap" bisik om Pras
     "Apa...!!! Leni kaget mendengar permintaan om Pras
     "Sssttt...jangan keras keras...nanti tante dengar, bisa repot"
     "Dimana om...?dan kapan om...?"tanya Leni sambil memutar tubuhnya agar berhadapan dengan om Pras

     "Kalau sekarang gimana" di raihnya tangan Leni dan di masukan ke dalam celana boxer om Pras, tanpa peduli kalau disana ada Lala
      "Kocok dong Len jangan cuma di pegang doang" tangan om Pras membimbing tangan Leni untuk mengocok junior

     "Aaahhhh...terus Len..." om Pras semakin kesetanan, dengan melumat bibir Leni dan Lala langsung syok sambil menutup mulut melihat itu
      Setelah puas di tekankannya bahu Leni ke bawah dan pelan pelan Leni sudah posisi jongkok,kemudian om Pras membuka celana boxernya,hingga junior langsung terlihat berdiri tegak tepat di depan wajah Leni

      "Masukin ke mulut Len..." om Pras mendorong junior ke bibir Leni dan pelan pelan junior mulai masuk, tapi baru sedikit junior masuk sudah di lepas lagi
      "Asin om..." di elapnya kepala junior dan di masukan lagi
      "Auuuw...enak banget mulut kamu Len...kerasa hangat..." mulai memaju mundur bokong om Pras

      "Mmmm..." hanya itu yang terdengar dari mulut Leni yang sudah penuh oleh junior om Pras dan tangan om Pras sudah menahan kepala Leni,agar mudah untuk menyodok dengan cepat
      "Aaaah...aaahhh..." di sodok terus mulut Leni dan kadang di tahan sejenak sampai Leni gak bisa nafas

      "Uhuuuk... Uhuuuk... Uhuuuk..." Leni sampai batuk batuk namun setelah berhenti dari batuk, di masukan lagi junior kemulut Leni dan semakin lama semakin cepat, hingga ahirnya
      "Aaaah...aaahhh...aaahhh...tahan Len...sebentar lagi...uuuhhh...aaahhh...crooot...crooot...crooot..." Junior nembak tiga kali di dalam mulut Leni

      "Uhuuuk...uhuuuk...uhuuuk...iiih om jahat...mentok ke tenggorokan tahu om..." di kasih tisu oleh Lala dan om Pras mengerlingkan mata ke Lala, terus pergi
      "Gila lu Len...gue gak di anggap, sampai elu begituan sama om Pras di depan gue"Leni hanya tersenyum sambil membersihkan sisa sisa lendir yang sempat tertelan sedikit.

      "Asin La...tapi kok ada sensasi tersendiri yah...waktu gue lihat mimik om Pras yang sange berat" Lala hanya nyimak tok dan mereka kini sudah kembali lagi ke kamar
      "Elu kok jadi binal banget ya Len..."
      "Gak tahu La...meky gue tadi kok jadi gatelnya...kayak mau di masukin kepala junior lagi" bisik Leni

      "Apa...elu udah gila a
pa Len" teriak Lala yang tertahan takut terdengar tante
      "Apa gue udah ketagihannya La..." Lala hanya mengangkat bahunya dan mereka saling berbincang ngalor ngidul sambil menunggu malam untuk live bar bar

    

Aplikasi live bar barTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang