MASIH DI BABAK BARU

624 3 0
                                    

Setelah selesai dari pertempuran yang begitu menguras tenaga mereka tertidur dan tidak lama kemudian om Pras sudah terbangun terlebih dahulu, di lihat Lala masih terlelap dengan tanpa busana.

Om Pras lalu memiringkan tubuhnya kesamping sambil memperhatikan seluruh tubuh Lala tanpa ada yang terlewatkan, dalam hatinya berkata "ahirnya gue bisa ngegarap elu juga La..." dan seutas senyum penuh kemenangan.

=========================================
Sementara itu Leni sudah berada di sebuah perusahaan untuk menunggu pengajuan magangnya yang telah dia berikan tadi pagi dan tinggal menunggu interview saja.

Tiba-tiba seorang gadis mendekati Leni yang sedang duduk dengan memainkan gadgetnya.
"Dengan Ibu Leni...?"tanya gadis tersebut kepadanya
"Saya Bu..."jawab Leni sambil menatap gadis yang ada di hadapannya dan langsung berdiri
"Mari ikut saya keruangan Pak Romi..."ajak gadis tersebut kepada Leni dan tanpa komando Leni mengikuti langkah kaki gadis tersebut sambil memperhatikan ke sekelilingnya
" Wow sungguh besar dan mewah kantornya dan mudah mudahan gue bisa di terima magang disini "doa Leni di dalam hatinya dan tidak beberapa lama tibalah kita berdua di depan sebuah pintu kaca lalu gadis itu mengetuk pintu kaca tersebut kemudian di bukanya.

Setelah kami di dalam gadis itupun memperkenalkan Leni kepada sosok pria setengah baya dan langsung pamit meninggalkan kami berdua

Pria tersebut adalah pak Romi seorang salah satu direksi di perusahaan tersebut dan tampak dia memperhatikan Leni yang sedang berdiri di hadapannya dengan menggunakan baju atasan putih dengan di padu rok sepan yang panjangnya setengah paha, jadi terlihat jelas sebagian paha mulusnya.

Lalu pak Romi bangkit dari mejanya dan membimbing Leni untuk duduk di sofa yang tidak jauh dari tempatnya berdiri dan setelah itu di persilahkan Leni duduk di hadapannya

"Silakan duduk..."sambil matanya tak mau lepas memperhatikan Leni karena seperti tak mau kehilangan momen dimana rok Leni yang semakin ketarik keatas, di karenakan sofanya agak pendek jadi otomatis ketika Leni duduk akan semakin terlihat paha mulusnya.

"Baik mbak...saya sudah membaca CV yang anda berikan ke perusahaan ini dan jujur sebenarnya perusahaan kami belum membutuhkan tenaga buat magang, tapi saya memang membutuhkan gadis cantik seperti mbak ini untuk prihal lain" ucap pak Romi dengan penuh ketegasan layaknya seorang pemimpin
"Seperti apa itu Pak...?"tanya Leni
"Baik sebelumnya saya jelaskan dulu dan setelah anda mengetahui ini, saya harap anda bisa menutup rapat rapat persoalan ini,sebelum saya lanjutkan apakah anda mau berjanji untuk hal tersebut...!?"tanya pak Romi sambil menatap ke wajah Leni
"Saya berjanji pak untuk menutup rapat persoalan ini" jawabannya dengan raut wajah yang penuh tanda tanya
"Ada apa sebenarnya ini" Kata hati Leni

"Jadi begini mbak...saya itu sedang menjalani tetapi rutin di karenakan saya sedang mengalami gejala impoten, nah pasti anda sudah dapat meraba kearah mana saya bicara" Pak Romi berhenti sejenak dari perkataannya
"Baik Pak saya paham kenapa bapak meminta saya untuk menutup rapat persoalan ini..." jawab Leni
"Cerdas dan saya sangat suka orang yang cepat tanggap seperti anda ini" puji Pak Romi sambil tersenyum penuh kemenangan
"Lalu tugas saya seperti apa Pak nantinya"tanya Leni

"Itu yang akan saya jelaskan"jawabannya sambil menatap wajah Leni sebentar dan kemudian turun ke bagian dada, terahir kebagian paha mulus Leni " Sungguh sedap nih cewek untuk di nikmati "kata hati pak Romi

"Jadi tugas kamu itu menerapi saya, pasti kamu mau bilang kamu bukan dokter" Ternyata pak Romi sudah ketika Leni mau membuka suara
"Dokter itu hanya memeriksa tentang ke majuan tetapi saya saja jadi andalah yang tiap harinya menerapi saya"
"Terapi seperti apa yang bapak maksud" potong Leni
"Mudah, kamu harus bisa membuat penis saya ereksi atau lebih tepatnya berdiri"bisik pak Romi yang sedikit membukukan badannya di hadapan Leni dalam posisi masih duduk

Terlihat Leni masih bingung walaupun sudah di jelaskan oleh Pak Romi
"Jujur saya semakin bingung terkait tugas terapi yang bakal saya kasih ke bapak" tanya Leni
"Soal metodenya terserah kamu,mau dengan mengajak saya nonton video porno, atau kamu mau goyang striptis pokoknya hanya untuk ini saya berdiri"perlahan Leni mulai memahami, namun dia berpikir masa dia harus menerapi di ruang ini, bagaimana kalau tiba-tiba ada yang masuk

"Maaf sebelumnya Pak, apa di ruang ini saya menerapi bapak" tanya Leni
"Tentu tidak dong...kalau kamu setuju nanti kamu kerjanya di rumah saya, jadi jam kerja kamu di mulai jam 7 malam sampai jam 10 malam dan akan saya bayar 2x lipat UMP jakarta, satu lagi saya akan buatan sertifikasi magang kamu di perusahaan ini, gimana apakah kamu bersedia?"tanyanya ke Leni
"Boleh saya pikir" dulu Pak...?"jawab Leni
"Boleh tapi harus di ruangan ini, kalau kamu sudah keluar dari ruangan ini, maka saya akan kasih kesempatan ini ke orang lain" jawab tegas Pak Romi

Terlihat bingung di wajah Leni, satu sisi bila dia dapat sertifikasi magang dari perusahaan ini akan mempermudah dalam dia mencari kerja kedepannya, disisi lain dia bingung sama tugas yang bakal di jalaninnya

"Apa gue terima aja yah...toh masalah metode gue bisa tanya sama mbah google" Kata hati Leni

"Baik Pak saya terima tawaran bapak" Jawab Leni tegas
"Bagus...tinggal kamu tanda tangani kontraknya" Kemudian Pak Romi bangkit dan berjalan ke sebuah laci yang tersusun di pojokan ruangan tersebut untuk mengambil satu berkas yang akan du tanda tangani oleh Leni.

Setelah berkas yang di maksud sudah di dapatkan kemudian Pak Romi kembali lagi ke duduknya semula dengan senyum senyum penuh ke menangan karena sesungguhnya masalah impoten itu hanyalah karanganya semata, tujuan sesungguhnya hanyalah dapat menikmati tubuh molek Leni saja, hitung jajan itu yang ada di pikirannya

Kalau jajan akan beresiko kena penyakit kelamin dan kalau dengan cara ini akan jauh lebih aman

"Ini kamu tanda tangani di sini, silakan di pelajari dulu" ucap pak Romi, sambil membuka lembaran berkas tersebut untuk memperlihatkan bagian yang harus di tanda tangani oleh Leni dan terlihat Leni langsung menyandang tangani berkas tersebut tanpa membaca terlebih dahulu

Setelah selesai berkas tersebut di berikan kembali ke Pak Romi

"Sudah kebayang apa yang bakal kamu buat untuk menerapi saya nantinya" tanya pak Romi dan hanya di balas dengan gelengan kepala saja

"Tenang nanti bisa saya bantu bimbing, karena saya yang dapat merasakan apakah itunya saya bereaksi atau tidaknya, oya kamu gak perlu khawatir bila tetap tak berhasil,saya akan tetap berikan apa yang sudah saya janjikan"

"Terus kapan kamu bisa memulainya"belum sempat Leni menjawab, Pak Romi sudah berkata-kata lagi

"Gimana mulai nanti malam...nanti lokasi rumah saya akan saya share ke HP kamu"
"Baik Pak saya ikut saja..." Jawab Leni singkat dan setelah di rasa semuanya sudah selesai mereka berdua menyudahi semuanya dan Leni meninggalkan ruangan tersebut dengan seribu pertanyaan di kepalanya



Aplikasi live bar barWhere stories live. Discover now