[7 : Sunyi]

34 6 1
                                    

Aku menutupi wajahku yang terasa sangat panas dengan bantal. Megumi memanglah orang yang baik, ia sama sekali tidak menyalahkan setiap jawaban yang ku lontarkan. Hanya saja semuanya tetap terasa memalukan.

Suara dering ponsel melunturkan lamunanku. Dengan jemari yang masih lungai ku ambil ponselku dan melihat aplikasi chatting yang menampilkan pesan Gojo sensei.

“Bagaimana hasilnya?”

Aku hanya berdecak dan memilih untuk menghiraukannya. Harusnya sejak awal aku menolak tawaran gila Gojo sensei, toh hubungannya dengan Utahime sensei pun tidak berjalan mulus.

Lalu apa yang harus ku harapkan dari bantuannya?

Ponselku kembali berdering. Aku hanya membaca pesan Gojo sensei melalui pop up. Ia bertanya, “Kenapa hanya dibaca?”

Kalau diingat-ingat kembali niat Gojo sensei memanglah baik, namun tindakannya sering kali ceroboh dan di luar akal sehat.

Ponselku berbunyi untuk kesekian kalinya. Ku lirik benda pipih itu dengan ekor mataku.

“Aku akan memberikanmu nilai C jika kau tidak membalas pesanku,” ancamnya.

Sejujurnya aku enggan membalas pesan apapun jika sedang memiliki mood yang buruk, karena aku khawatir akan mengeluarkan kalimat yang tidak mengenakan hati. Namun ucapan Gojo sensei kembali menyulut amarahku.

“Gojo sensei.”

“Ya?” Ia membalas kurang dari satu menit.

“Aku mengerti kenapa Maki-san sangat membencimu,” ujarku yang teringat dengan ekspresi marah wanita berambut hijau itu.

“?”

Melihat satu tanda baca sebagai balasan pesan dari Gojo sensei semakin membuat diriku muak. Tenang, aku masih sangat menghormatinya, namun tidak untuk detik ini.

“KUNCI JAWABAN YANG KAU BERIKAN SALAH. AKU SUDAH TIDAK MEMILIKI HARGA DIRI LAGI DI HADAPAN MEGUMI.” Ku gerakan jemariku di atas keyboard dengan kasar.

Author Note :
I'm so sorry aku lupa update karena banyak banget kesibukan di real life. See ya 💙💙

Mission Impossible with GojoWhere stories live. Discover now