[16 : Dinner]

37 6 0
                                    

"Kau yakin tidak apa-apa?" Tanya Nobara sembari memiringkan wajahnya untuk menatap kedua mataku.

"Ya tentu," jawabku sambil tersenyum.

Ia menghela napas. "Kau tidak mau cerita pada kami ya?"

"Eh? Tidak kok. Bukan begitu. Aku pasti bercerita, namun jika waktunya sudah tepat."

Aku memelankan suaraku di akhir kalimat tersebut.

Nobara lagi-lagi menghela napasnya. Ia pun berkata, "baiklah. Itu bukan masalah. Lebih baik kau ikut kami untuk bersenang-senang sebentar."

"Ke mana?" Tanyaku.

"Makan sushi. Hari ini Fushiguro lho yang akan mentraktir kita."

Intonasi Nobara sangat ceria. Ia merangkul pundak dan memaksa kedua kakiku untuk melangkah bersamanya.

Sesampainya di restoran sushi, Nobara dan Itadori memesan beberapa menu yang membuat Megumi sedikit meringis.

"Kau mau pesan apa?" Nobara memberikan daftar menu kepadaku.

"Tidak perlu. Aku tidak lapar kok."

"Tidak usah khawatir. Megumi mentraktir kita tanpa paksaan kok. Aku jamin kau tidak akan sakit perut. Ya kan Megumi?" ucap Itadori.

Megumi hanya membalas perkataan Itadori dengan gumaman. Nobara terus-menerus memaksaku untuk memilih menu, begitupun dengan Itadori. Karena penat, akhirnya aku memesan menu yang sama dengan Megumi.

Itu adalah hal sederhana yang diajarkan oleh ibuku. Ia selalu berkata bahwa kami tidak boleh memesan makanan yang lebih mahal daripada sang pemberi.

"Memang hari ini ada acara apa?" Tanyaku.

"Fushiguro berhasil lolos olimpiade ke tingkat nasional. Otaknya benar-benar gila.

"Sebagai ucapan terima kasih pada teman-teman yang selalu mendukungnya, Fushiguro memutuskan untuk mentraktir kami," jelas Nobara.

Hal tersebut membuatku terdiam selama beberapa detik. Aku tahu Megumi sangat pintar, namun aku tidak menyangka bahwa jarak kami sejauh ini. Selain itu, aku juga menyadari bahwa Megumi adalah orang yang sangat tertutup.

Kami berada di kelas yang sama, bahkan sempat menjadi rekan satu kelompok. Namun aku tidak tahu mengenai hal tersebut.

"Selamat Fushiguro-kun."

"Terima kasih."

...

"Ah aku sangat kenyang," ujar Itadori.

"Sama." Nobara menimpali.

Wajar saja hal itu terjadi. Mereka makan beraneka ragam sushi secara brutal.

"Megumi, bisakah aku memesan satu sushi lagi untuk dibawa pulang?" Tanya Itadori.

"Aku juga mau."

"Kalian benar-benar tidak tahu diri."

Meskipun mengeluh, Megumi tetap membelikan sushi tambahan untuk Nobara dan Itadori.

"Terima kasih."

"Hm."

"Kalau begitu aku pulang duluan ya," ujar Itadori setelah mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Itadori aku ikut," seru Nobara.

"Aku juga harus segera pulang. Terima kasih Fushiguro. Dan kau, hati-hati di jalan ya."

Nobara melambaikan tangan ke arahku sebelum menyusul Itadori.

"Kau pulang dengan siapa?"

Pertanyaan Megumi membuatku sedikit merasa gugup.

"A-aku pulang sendiri--karena tidak terlalu jauh aku akan jalan kaki saja," jawabku.

"Oh. Aku juga jalan kaki."

Mission Impossible with GojoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang