01 - Waking up in a strange place (1)

4.7K 574 14
                                    

Cale pikir, setelah pertempurannya melawan white star, dia akan bisa menikmati hidupnya sebagai seorang pemalas. Dia bisa berkebun bersama anak-anak dan melihat senja di sore hari sebelum tidur, kemudian bangun sebagai pemalas lagi esok hari.

Tapi ternyata, tidak demikian.

Cale membuka matanya hanya untuk menyadari bahwa ia terbangun di tempat yang asing.

'Hah?'

'Kenapa aku disini ketika aku seharusnya tidur di kamarku?'

Dia mengedarkan pandangannya dan mendapati bahwa ia berada di sebuah kamar, tapi aneh karena itu bukan kamarnya. Alis Cale berkerut dalam ketika ia mulai berpikir.

'Jangan bilang ... '

Dia jelas mengenal situasi ini, itulah sebabnya Cale bergerak cepat untuk mencari cermin, mengkonfirmasi sesuatu.

Sebagai seseorang yang pernah mengalami hal serupa. Cale mempelajari satu hal yang harus ia lakukan jika itu terjadi lagi padanya, yaitu melihat cermin.
Untuk memeriksa sebagai siapa dia hidup kali ini.

'Hmmmm?'

Cale bergumam dengan wajah kosong.

Bertentangan dengan harapannya. Saat Cale berpikir ia mungkin hidup sebagai seorang CEO, seorang Raja, atau seseorang dengan jabatan tinggi seperti presiden. Cale malah terbangun sebagai dirinya sendiri.

Rambut merah mencolok, bibir yang tipis, dan wajah yang cantik namun tampan pada saat yang bersamaan. Itu benar-benar dia, dan Cale bersyukur.
Hanya saja ...

"Apa-apaan ini!?"

Dia kembali ke dirinya ketika masih lima belas tahun.
Sebuah situasi yang akan membuat Eruhaben menyebutnya bajingan sial.

Untuk beberapa alasan, Cale mengakui itu. "Ku pikir, aku memang bajingan sial."

Mengapa ini semua terjadi? Apa penyebabnya?

Pada saat itu, buku milik dewa kematian yang tergeletak di samping tempat tidur tiba-tiba terbuka. Cale yang merasakan aura familiar memutar kepalanya untuk melihat ke tempat tidur. Dia tahu benda itu ada disana sejak dia bangun, Cale hanya tidak memperdulikanya.

"Sigh!"

Dengan kesal, Cale mendekati buku itu. Dia mengambilnya dan kalimat-kalimat mulai bermunculan. Pesan dari God of Death.

-Maaf Cale, seseorang dari bumi lain sepertinya telah menggunakan hukum ruang dan waktu. Aku tidak tahu kenapa, tapi itu membuatmu, seseorang yang juga memiliki hubungan tentang waktu, ikut terseret oleh dampaknya.

"Apa ... ?"

Manusia? Hukum ruang dan waktu? Terus apa-apaan dengan terseret dampak?

Tulisan itu berubah setelah Cale membacanya.

-Aku tahu kau kesal, tapi percayalah Cale, itu bukan salahku. Aku juga tidak tahu apa sedang terjadi padamu. Aku janji akan membantumu sebisaku."

"Jadi maksudmu, ini semua terjadi di luar kendalimu?"

Cale bertanya dengan ekspresi rumit. Jika bukan bajingan dewa kematian, lalu siapa itu?

-Ya, benar.

"Bajingan dewa kematian sialan."

- ...

-'Kan sudah kubilang bukan aku, jadi berhentilah mengutukku.

Cale mengabaikan God of Death ketika dia terus-menerus mengutuk. Persetan salah siapapun itu, mengutuk dewa kematian lebih mudah.

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Where stories live. Discover now