21 - Reincarnator (3)

1.1K 198 15
                                    

Agar hubungan diantara kita tidak terputus atau menjadi kaku, sebaiknya follow aku terlebih dahulu.

Hepi riding dan selamat menikmati penistaan terhadap Cale.

Mwehehehe.

.

.

.

....

Tubuh Aroon yang semula tegak berdiri dengan penuh energi, sekarang tengah dihancurkan oleh tinju Sung Jin-Woo.

Cale mencengkeram akar belati dengan erat. Menatap ke depan, menunggu momen. Dia tahu bahwa ia hanya memiliki kesempatan sebanyak satu kali, dan jika itu gagal, maka semuanya akan berakhir buruk.

Setelah menemukan momen untuk masuk, Cale mulai mengumpulkan kekuatan angin di kakinya hingga titik maksimal.

-"Yah, aku merasa dejavu tentang ini."

Bukan hanya Sound of The Wind, bahkan cale mengenang saat dia pertama kali menggunakan angin hingga ke titik ini. Tidak! Ini lebih kuat lagi.

Ada alasan mengapa angin mengumpulkan kekuatannya hingga diluar batas. Hari itu ketika dia dan Raon bertarung untuk mencegah munculnya monster tak berperingkat. Cale menggunakan angin hingga ke tingkat maksimal, dia membutuhkan kekuatan dan kecepatan untuk menyerang di waktu yang singkat.

Karena tidak ada yang bisa membantunya saat itu, Cale harus menggunakan Instan juga.

Kali ini pasti berbeda, dia masih memiliki bantuan dan dia tidak bisa menggunakan instan karena tubuhnya yang sangat lemah sedang dalam kondisi yang lebih buruk dari waktu itu. Jika platenya hancur tidak ada yang bisa menyambungkannya kembali.

Oleh sebab itu, angin harus bisa melampaui gabungan dari Instan miliknya.

-"Sebentar lagi, aku akan mengaum lebih cepat dan lebih ganas. Ini adalah batasku."

Cale mengangkat belati setelah angin berhenti bersuara. Tangan yang memegang gagang tajam gemetar tanpa alasan.

'Ini hanya sedikit berbeda 'kan?'

Perasaan buruk, lagi-lagi datang menyerang hatinya seperti tsunami. Dewa bilang, belati replika dari akar pohon dunia akan memiliki efek berbeda, karena replika itu sebagian mengandung energi dewa. Ada vitalitas, namun ada juga energi kematian yang sebenarnya lebih mendominasi

Cale bisa merasakan kekuatan kematian, dan kehidupan dari sana.

Menggertakkan giginya, ia sekali lagi menggenggam keras senjata kecil itu.

Lalu, saat Aroon diratakan dengan tanah oleh Sung Jin-Woo. Cale segera mendorong belati ke dada kirinya, menusuk jauh ke jantung yang masih berdetak.

Teriakan tertahan dari Jin-Woo terdengar, namun dia tidak bisa menjawab karena rasa sakit yang tiba-tiba meremat jantungnya.

'Sialan, ini menyakitkan.'

Rasanya seolah-olah dadanya akan meledak karena rasa sakit.

'Fuck!'

Cale mengumpat lagi. Tusukan pertama itu masih kurang.

Tubuhnya mendingin, dan ia mulai kehilangan kekuatan, namun tangan Cale yang telah memutih mendorong belati lebih dalam lagi.

'Sedikit lebih dalam.'

Kuhkk!

Cale terbatuk segumpal darah segar, mati-matian menahan rasa sakit, ujung matanya tanpa sadar juga mulai berdarah.

Anehnya, pandangan yang semula memburam tiba-tiba menjadi jelas. Cale mencabut belati itu, dan darah mengalir deras ke bawah kakinya.

Dia masih sakit, tubuhnya melemas dengan cepat dan kepalanya pening.

Another Meeting - Solo Leveling x TCF (END)Where stories live. Discover now